Gone(✔)🔚

(11)

||GONE||

#11

Tidak salah lagi laki-laki itu adalah Danil si buta. Andri memanggilnya dengan nama Danil si buta, Dia ada di masa lalu Andri. Teman yang sangat ia benci karena tidak bisa apa-apa, melihat saja tidak bisa.

Kenapa mereka bisa kenal? Ibu Alan dan Ibu Andri adalah sahabat dari SMP, mereka masih sering bertemu dan setiap bertemu mereka membawa anak masing-masing berharap anak mereka juga menjadi sahabat baik, namun itu hanyalah hayalan kedua Ibu tersebut. Andri senang waktu pertama kali melihat Alan karena merasa memiliki teman baru, tapi sayang saat ia mengajak Alan bermain, dia baru sadar jika Alan itu buta.

Tiba-tiba dia mendorong Alan sampai dia jatuh, dia tidak suka memiliki teman seperti Alan. Alan tidak bisa diajak bermain, melihat saja dia tidak bisa apalagi bermain.

Setiap bertemu, Andri selalu membuat Alan terluka, Ibu mereka tidak tahu jika Andri melukai Alan, kenapa? Karena Alan selalu bilang dia jatuh sebagai alasan. Andri tidak pernah menyuruh Alan mengatakan itu, tapi itu memang keinginan Alan, dia tidak ingin Andri dimarahi.

Saat kematian Ibu Alan, Alan menginap di rumah Andri karena keinginan Ibu Andri yang tidak tega melihat Alan, dan Papa Alan mengizinkan Alan menginap di rumah Andri. Saat itu pertama kali Ibu Andri tahu jika putranya selalu kasar pada Alan, Andri tidak pernah menutupi kekasarannya pada Alan, hanya saja Alan yang selalu menutupi kesalahan Andri.

Andri dimarahi habis-habisan oleh Ibunya dan berujung Andri kabur dari rumah, Andri tidak akan pernah kembali jika Alan masih menginap di rumahnya.

Alan dijemput oleh Papanya untuk kembali ke rumah dan meminta maaf kepada Ibu Andri karena merasa bersalah, dirinya hadir ingin menjadi teman Andri dan ternyata itu salah.

Jangan hujat Andri dulu...

Andri makin kasar ke Alan bukan karena buta saja, tapi karena kasih sayang Ibunya terbagi, bahkan Alan lebih diperhatikan oleh Ibu Andri apalagi saat Ibu Alan meninggal.

Andri sangat menyayangi Ibunya namun di saat ia kesal pada Ibunya, ia selalu lari ke Papanya, Papa yang selalu memarahinya, memukulinya, walau kasar tapi Papanya sangat menyayangi anak laki-lakinya itu dari pada anak perempuannya [kakak Andri].

Papa Andri kasar karena perbuatan Andri yang nakal.Lihatlah sekarang, bisakah Andri menjadi orang sukses nanti tanpa didikan Papanya! Dia ingin menerima hukuman lagi dari Papanya yang mendidiknya agar sukses, tapi sekarang? Dia sudah kehilangan pria yang mencintai Ibunya itu. Pria itu meninggalkannya saat dirinya masih kelas 2 SMP, tidak ada lagi hukuman darinya saat Andri melakukan kesalahan.

"Danil si buta," gumam Andri.

Alan tersenyum karena Andri mengingatnya "apa kabar?" tanya Alan sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Andri melihat uluran tangan Alan lalu melihat Alan dan tersenyum meremehkan.
"Kabar gue lebih buruk sekarang karena ketemu lo." jawab Andri tanpa membalas uluran tangan dari Alan.

Alan hanya tersenyum dan menjatuhkan tangannya.

"Lo kenal dari mana?"
"Kamu kenal dari mana?"

Tanya Kenzi dan Alanza kepada Andri maupun Alan secara bersamaan.

Drrrtttt~

Belum sempat menjawab, tiba-tiba ponsel Alanza bergetar tanpa jeda menandakan jika ada telfon masuk.

Alanza menerima telfon yang ternyata dari Kalea.
"Halo, kamu di mana?" tanya Alanza saat menerima telfon.

"Kalea ada di parkiran kak, ayo pulang kata Pak Amin Mama Kalea mau pergi ke rumah."