(34)

1.2K 133 19
                                    

---gοηε---

#34

ᴠ ᴏ ᴛ ᴍ ᴇ ɴ ᴛ

















Rumah sakit~

Andri sejak tadi tidak bisa diam, ia berjalan ke kanan dan ke kiri tidak bisa duduk menunggu dokter selesai memeriksa Alanza.

Semua temannya ikut khawatir dan bingung sebenarnya Alanza kenapa.

"Ndri, lo gak mau kita semua bingung, kan!? Alanza kenapa?!" tanya Putra yang merasa ada sesuatu yang janggal di sini karena Andri begitu panik.

"Lo tenang dulu, lo panik kayak gitu malah bikin kita penasaran dan ikut panik!" ucap Erik yang kesal pada Andri.

Andri menghela nafas kasar.

"Gue panik karena ini yang ke dua kalinya gue rasain! Alanza sakit ginjal!" ucap Andri dengan nada tinggi karena emosi.

Semua diam mematung, menggeleng merasa Andri bercanda.

Yera sudah menangis sejak tadi karena khawatir pada temannya itu dan Intan juga sudah mencoba menghibur Yera agar berhenti menangis, tapi Andri malah mengatakan sesuatu yang membuat semuanya diam mencoba mencerna ucapannya yang sulit dipercaya.

"A-Alanza? Gagal ginjal?"

"S-selama ini dia sakit?"

"G-gue gak percaya."

"Hiks, kenapa dia nyembunyiin sakitnya?!"

Andri mengacak rambutnya kasar.

"Ya Alanza sakit udah lama dan itu buat ginjalnya makin rusak karena kurang pengobatan. Kenapa dia nyembunyiin ini? Karena dia gak mau lo semua sedih dan nangis di depan dia, dia merasa lemah karena ditangisi kalian, ya itu alasan yang gue dapat dari dia."

"Dan satu lagi, dia ngebohongin Aksa juga karena ini. Dia gak mau Aksa tahu tentang dirinya! Dia tahu Aksa serius soal perasaannya, tapi Alanza gak mau nyakitin dia hanya karena ini, because she's can gone anytime." ucap Andri dengan mengusap wajahnya kasar.

Mendengar penjelasan Andri membuat mereka semua sedih namun juga bahagia menjadi teman yang mengisi hidup Alanza.

"Sekarang gue tahu kenapa Alanza yang suka banget main basket, jadi gak pernah main basket." ucap Kevin dengan mengusap rambutnya kebelakang dengan kasar.

"Dia gak pernah ikut lomba, karena dia gak boleh kecapean." ucap Kenzi yang selalu menjadi panitia lomba agustusan di sekolahnya.

"Dia cewek yang luar biasa." sahut Intan, walau dia baru dekat dengan Alanza, tapi dia sudah merasa cukup mengenal Alanza karena curhatan Aksa yang bucin padanya.

"Please guys! Don't cry. Alanza gak mau ngelihat kita sedih, dia bakal ngerasa lemah, jadi kita harus yakin kalo dia bakal baik-baik aja!" ucap Putra yang membuat mereka melihatnya lalu mengangguk.






.
.
.













"Kondisinya memburuk tapi dia sudah sadar, kalian bisa masuk tapi jangan buat dia sedih dan satu lagi, dia butuh donor ginjal." ucap Dokter Van pada semua teman Alanza.

Gone(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang