(20)

1.3K 148 26
                                    

||Gσηε||

#20

VOTMENT







Kamar Kalea~

Kalea dan Alanza sedang asik bermain gitar bersama. Walau besok adalah hari di mana Alanza akan olimpiade, tapi dia masih menyempatkan diri untuk ke rumah besar ini, sepertinya tidak ada kata lelah bagi Alanza.

Besok olimpiade, tapi Aksa dua hari ini tidak belajar bersama dengan Alanza, Aksa dan Alanza seperti menjauh satu sama lain.

Alanza harus siap jika Aksa besok tidak datang ketika olimpiade, Alanza akan berjuang sendiri untuk mewakili sekolah jika Aksa benar-benar tega membiarkan Alanza sendiri.

"Huftt."  Alanza menghela nafas kasar ketika selesai bermain gitar. Kalea masih bergumam dengan memainkan gitarnya.

"Kak,"

"Hm?"

"Kakak pernah jatuh cinta?" tanya Kalea yang membuat Alanza menoleh.

"Jatuh cinta?"
Kalea mengangguk sambil tersenyum.

"Kenapa kamu tanya itu? Lagi suka sama seseorang ya?" goda Alanza yang membuat Kalea melebarkan mata dan menggeleng cepat.

"Nggak kak, nanya doang!"

Alanza terkekeh.
"Kayaknya pernah." jawab Alanza yang membuat Kalea duduk menghadap Alanza sepenuhnya karena antusias.

"Wahh, gimana rasanya?" tanya Kalea penasaran.

"Emm, setiap kamu ada di dekatnya rasanya sangat bahagia, ingin tersenyum terus ketika melihatnya."

"Terus terus,"

"Kamu akan lebih merindukannya walau hanya sebentar tidak bertemu."

"Wihh bucin, itu jatuh cintanya kakak ke kak Alan, kan?" goda Kalea sambil mengedipkan satu matanya yang terlihat genit.

Alanza membulatkan mata melihat kegenitan beberapa detik Kalea tadi.
"Apasih."

Kalea terkekeh geli.
"Kak, boleh gak?"

"Apa? Kalo ngomong jangan dipotong." jawab Alanza datar karena berfikir Kalea mengucapkan hal aneh.

Kalea tertawa melihat Alanza.
"Boleh gak, Kalea minta satu hal ke kakak?"

Alanza mengernyit.
"Ada apa? Kamu mau ulang tahun?"

Kalea menggeleng.
"Ulang tahun Kalea masih jauh, kak Alan noh otw. Boleh gak?"

"Apa dulu permintaannya nih? Gak aneh, kan?" taanya Alanza was-was.

"Nggak kak, kali ini serius."
Alanza menatap Kalea mencari candaan yang biasanya terselip di matanya dan muncul tiba-tiba.

"Yaudah boleh." jawab Alanza pasrah.

Kalea tersenyum manis semanis Author.
"Emm Kalea cuma mau minta kak Alanza jagain kak Alan, buat hidup kak Alan bahagia."

Bibir Alanza merapat. Diam.
"Kalea merasa kak Alan itu gak pernah bahagia walau wajahnya itu buat orang bahagia karena dia kayak gak ada beban, entah itu dia sakit ataupun luka, dia masih bisa tersenyum dan bilang baik-baik aja, itu yang buat Kalea sayangggg banget sama kak Alan. Kenapa Kalea minta kakak jagain kak Alan? Entah kenapa Kalea merasa kak Alan bisa bahagia sama kakak." Kalea tersenyum menatap Alanza.

"Kak Alan itu udah bahagia ada kamu." jawab Alanza sambil mengusap rambut Kalea.

Kalea menggeleng pelan.
"Gak sepenuhnya, karena Kalea hadir di situ juga ada Mama yang gak suka kak Alan, kak Alan gampang ketakutan."
Alanza dibuat diam dengan jawaban Kalea.

Gone(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang