(13)

1.4K 133 17
                                    

|"|GONE|"|

#13








Alanza mengerjapkan mata lalu bangun, ia merasakan sakit di kepalanya.

Ia mulai mengingat apa yang terjadi tadi yang membuatnya tertidur di UKS ini.

Dia melihat tempat tidur di sampingnya yang tirai selambunya memang sengaja dibuka dan memperlihatkan siswa tertidur di sana.
"Aksa." gumam Alanza saat melihat siswa yang tidur.

Alanza melihat seragamnya yang sudah kering dan sebuah jaket yang ia gunakan. Alanza tidak tahu jaket siapa ini, ia hanya ingat ada seseorang yang mendorong Lyona tadi, tapi dia tidak tahu siapa. Alanza masih ingat jelas saat Andri tadi menghiraukan ulah Lyona padanya saat akan masuk kamar mandi, Andri itu tidak peduli padanya! Itu yang ada dipikiran Alanza.

Alanza melihat jam dinding yang menunjukan pukul empat sore dan sekolah mulai sepi karena banyak murid yang sudah pulang.

Alanza menghela nafas pelan lalu turun dari tempat tidur UKS. Jujur saja kepalanya sekarang sangatlah pusing.

"Mau kemana?" tanya Aksa tiba-tiba dengan mata yang masih tertutup.

Alanza menoleh dan menjawabnya "mau pulang."

Aksa langsung bangun, "ayo gue anterin."

"Gue bisa sendiri." jawab Alanza singkat yang mulai berjalan ke arah pintu UKS.

Aksa langsung menghampiri Alanza sambil membawa tasnya dan tas Alanza yang tadi sudah ia ambil.

"Rejeki gak boleh ditolak." ucap Aksa yang sudah berada di hadapan Alanza.

"Iya iya, makasih tapi gue bisa sendiri beneran dah."

"Tapi gue maksa. Gimana dong?"

"Bodo Pin."

"Iya emang gue pinter, udah biasa dipuji kayak gitu udah yuk." jawab Aksa lalu menggandeng tangan Alanza untuk cepat berjalan.

"Gak usah gandeng juga kali." gerutu Alanza saat tangannya digandeng oleh Aksa.

"Gak ada yang ngelarang juga."
Alanza langsung melepaskan tangan Aksa paksa, Alanza sedikit risih.

Mereka berjalan berdampingan tanpa ada gandengan tangan seperti tadi.

Saat sudah berada di luar sekolah, Aksa memaksa Alanza agar menunggunya mengambil motor hitam kesayangannya di parkiran.

"Ayo naik." perintah Aksa saat mengendarai motornya ke arah Alanza yang berada di halte untuk menunggu angkot.

"Gak usah, lo duluan aja." ucap Alanza yang fokus pada ponselnya karena akan menghubungi Kalea, dia ingin izin tidak ke rumahnya karena badannya sakit semua.

"Ck. Oke gue alusin biar lo nurut. Ayo abang anterin pulang neng biar selamat sampai hati abang." ucap Aksa yang dihiraukan Alanza.

Cielahhh mas Dolpin belum suntik campak ya waktu kecil? Kok dicampakin sih -Author

Aksa sabar gantengnya nambah -Aksa

Belum sempat Alanza mengirim pesan pada Kalea, Kalea sudah menelfonya.



Drrrtttt~~~

Alanza langsung menerima telfonnya.
"Lea, kakak gak..." ucapan Alanza terpotong saat mendengar isakan tangis Kalea.

"Kak hiks.."

"Kamu nangis! Kenapa?"
Aksa hanya diam menatap Alanza yang menerima telfon dari seseorang.

Gone(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang