(17)

1.4K 131 7
                                    

||GONE||
#17










21.58 WIB



Hujan sudah reda, Alanza bahkan sudah bersiap untuk pulang.

Alanza keluar dari cafe dan dinginnya malam mulai terasa karena efek setelah hujan. Alanza menuju sepedanya, lalu menuntun sepeda itu ke jalan.

Saat Alanza akan menaiki sepeda itu, matanya melihat laki-laki menyebalkan yang tadi di cafe, siapa lagi jika bukan Andri. Andri sedang berjalan di pinggir jalan sesekali menendang genangan air, seperti sedang kesal.

Alanza menaiki sepedanya dan menghampiri Andri.
"Kenapa belum pulang? Mulung?" tanya Alanza yang membuat Andri menoleh.

10 menit yang lalu Andri sudah keluar dari cafe, Alanza kira Andri sudah pulang tapi ternyata dia masih mulung di jalan, belum pulang-pulang.

"Za, lo bisa gak manis dikit gitu, gue gantung di pohon lo lama-lama." kesal Andri karena Alanza datang tapi malah mengejek.

Tiba-tiba Alanza melihat pohon-pohon di pinggir jalan.
"Ndri, lo ngomong gitu kok tiba-tiba gue lihat pohon di sini serem ya,"

Andri melihat pohon-pohon itu lalu merasakan hal yang sama karena udara dingin setelah hujan, jalan sepi, sudah malam lagi.

"Turun! Lo duduk di belakang." perintah Andri cepat sambil memegang sepeda Alanza.

"Kenapa woy?"

"Udah lo cepat duduk belakang."

Alanza duduk di belakang lalu Andri mengambil alih sepeda Alanza dan mulai mengayuhnya dengan cepat.

"Woy lo mau kemana?! Ini sepeda gue kenapa lo yang... "

"Udah diam aja gue tadi lihat penampakan!" Ucap Andri memotong ucapan Alanza.

Mata Alanza membulat, entah kenapa saat Andri mengatakan itu dia merinding dan tidak mau melihat ke arah belakang.
"Serius lo?! Gak usah bercanda!" ucap Alanza sambil memukul punggung Andri.

"Duarius gue lihat putih-putih." jawab Andri yang masih mengayuh sepeda Alanza dengan cepat.

Alanza diam.
"Halah palingan kain doang, udah berhenti! Udah jauh juga kok." perintah Alanza.

"Andri! Udah berhenti ihh!"

Alanza menjambak rambut Andri dari belakang agar Andri menurut untuk berhenti.
"Ehh ehh gak usah dijambak!"

"Bodo! Cepat berhenti!"

"Iya iya."
Andri berhenti mengayuh sepeda Alanza.

Alanza turun dari sepeda lalu memukul Andri.
"Turun lo!" perintah Alanza dengan ketus.

"Iya bawel." jawab Andri sambil turun dari sepeda Alanza.

"Nih pegangin sepeda lo."

Alanza memegang sepedanya.
"Gilaaa lo ya, lo mau balapan sepeda sama siapa sih ngayuh sepeda gue cepat amat." gerutu Alanza sebal.

"Ye siapa juga yang mau balapan, gue tadi lihat penampakan!"

"Kagak ada! Lu mah boong, orang gue tadi juga lihat pohon kok!"

"Lo lihat pohon tapi lihat yang bagian atas gak lihat di bagian bawah yang semak-semak itu, kan?"

Alanza menelan ludahnya susah.
"Serius emang lo lihat?"

Andri mengangguk lalu jongkok karena lelah mengayuh sepeda dengan cepat apalagi membonceng Alanza.

Alanza melihat Andri sesaat.
"Gue merinding, gue mau pulang." ucap Alanza.

Gone(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang