(12)

1.4K 141 11
                                    

|=|GONE|=|

#12











Sekolah~

Alanza biasanya sampai ke sekolah sepuluh menit sebelum bel, jika dia berangkat sangat pagi maka seragamnya akan kotor sebelum jam pelajaran. Seperti waktu itu yang dilakukan oleh Diandra.

Alanza masuk kelas karena sebentar lagi bel berbunyi. Saat baru masuk kelas dia heran dengan Aksa yang sudah duduk manis di bangkunya sendiri, biasanya Aksa baru masuk saat guru mengabsen.

Alanza duduk di bangkunya dan menoleh ke Aksa yang berada di belakangnya.
"Gak biasanya lo datang ke kelas sebelum gue," ucap Alanza sambil menyipitkan mata curiga.

"Gue piket." jawabnya singkat sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

"Halah biasanya juga gak piket lo,"

"Bukannya gak piket, cuma kelasnya udah bersih jadi gak ada yang dipiketin lagi sayang." ucap Aksa santai namun menjijikan bagi Alanza.

"Astagfirullah, dosa apalagi yang saya perbuat." ucap Alanza sambil membalikan tubuhnya mengarah ke depan tidak melihat Aksa lagi.

"Harusnya lo ucap hamdallah karena gue panggil 'sayang' bukan istigfar." ucap Aksa sambil menjitak kepala Alanza pelan.

"Pacaran mulu." sahut Yera yang sedang menyalin tugas dan mendengar permbicaraan mereka berdua dari tadi.

Alanza langsung mencubit Aksa yang menjitaknya dan memukul pelan lengan Yera yang sedang menulis tugas.

"Anjirrr, jadi salah 'kan nulisnya." gerutu Yera.

Sedangkan Aksa masih menggoda Alanza.
"Gara-gara lo nih ahh, pacaran jangan di sekolah nanti aja pas pulang. Ketahuan kepala sekolah mampus lo berdua." gerutu Yera sambil mengganti tulisannya yang salah tadi.

"Ngiri ae lo Yer," ucap Aksa yang membuat Yera menoleh ke arahnya.

"Idihh kagak ya, sorry." jawabnya ketus.

"Gue tuh gak pacaran! Jadi lo fokus aja nyalin tugas. Lo ngomong pacaran sekali lagi, siap-siap gue kasih jimat." sahut Alanza santai sambil mengeluarkan buku favoritnya yaitu buku bahasa Inggris.

"Mau dong dikasih jimat," goda Yera sambil terkekeh.

"Jimat paan nih? Kalo gue gak usah lo kasih jimat Cel, gue gak bakal berpaling kok dari lo." goda Aksa yang didengar semua murid di kelas.

"Cielahhh Dolpin Kicel berlayar,"

"Ngalus mulu kagak jadian-jadian basi,"

Sorakan para murid dan suara bel masuk terdengar bersamaan.

"Anjerrr siapa tadi yang bilang ngalus mulu kagak jadian-jadian? Kalo ngomong lo ya! Suka benar." ucap Aksa diakhiri dengan tawa yang membuat kelas semakin ramai.

Alanza menghiraukan mereka, ini sudah biasa baginya semenjak dirinya semakin dekat dengan Aksa karena bekerja di cafe kakaknya.

"Gas teros!"

"Isi bensin yang banyak!"

"Maju teros sampai finish!"

"Coblos sampai jebol!"

Seketika hening karena mendengar ucapan terakhir yang ambigu, semua murid menatap orang yang mengucapkan itu termasuk Aksa dan Alanza.

"Apanya yang di coblos sampai jebol Vin?" tanya Aksa dengan mengangkat satu alisnya.

Gone(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang