Part 8

2K 42 5
                                    


Siapa bilang jatuh cinta itu indah? Yang namanya jatuh itu pasti sakit bukan indah. Sedangkan yang indah itu adalah senyumanmu

Revandho Widi Angkasa💕

--------------------

Kringg kringg....

Bel pulang sekolah sudah berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran hari ini telah selesai. Semua murid kelas XI IPA 1 sudah sangat jengah mendengar penjelasan pantat yang tak kunjung usai juga. Hingga 15 menit setelah bel pelajaran masih tetap berlanjut membuat semua murid disana menggerutu tidak jelas.

"Elah ni pantat gatau apa gue udah ngantuk banget" kesal Maudhi

"Emang yah tuh pantat gatanggung tanggung kalo ngajar" gerutu Kenzo

"Gila pingin gue kempesin tuh orang" sambung Ata yang sudah muak dengan guru kiler didepan

Fania yang jengah dengan pantat langsung menggebrak meja dengan keras menyebabkan semua murid menatapnya

BRAAK

"Heh apa apaan kamu maen gebrak meja ganggu saya ngajar" bentak pantat dengan tatapan tajam

"Apa bapak bilang? ganggu bapak ngajar? Yang ada itu bapak yang ganggu jam tidur kita. Gak liat apa bel udah bunyi dari tadi malah asik nyerocos gajelas" jelas Fania panjang lebar

"Bener tuh pak, bapak gak liat apa sekarang udah jam berapa?" sahut Danda sang ketua kelas

Pantat langsung mengecek jam yang melingkar di tangannya dan kembali memandang semua muridnya

"Yaudah kalau gitu kita akhiri pelajaran hari ini. Selamat siang" pamit pantat dan berlalu meninggalkan kelas

"Alhamdulillah" teriak semua murid serempak dengan gembira

Semua murid langsung berhamburan keluar untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Beda halnya dengan Fania, dia memilih pergi ke kantornya untuk menandatangani berkas yang menumpuk

"Eh gue duluan" pamit Fania setelah ia dan sahabatnya sampai di parkiran khusus petinggi sekolah

"Oke" kompak Ata dan Maudhi

***

Fania sampai di gedung FA'S Company yang berada di cabang Indonesia untuk pertama kalinya, sedangkan pusatnya berada di LA.

Fanai bergegas masuk ke dalam gedung dan menemui resepsionis yang sedang mempertebal make up nya yang sudah lima lapis

"Khhm permisi ruangan kak Mia dimana" tanya Fania datar. Kak Mia yang dimaksud adalah sekretaris kepercayaan Fania yang sudah dianggap kakaknya sendiri

"Eh anak kecil ngapain lo disini?" sinis resepsionis tadi sambil memandang Fania dari atas sampai bawah dan kembali melanjutkan aktivitasnya memoles bibirnya dengan lipstik merah menyala

"Mau kerja apa mau mangkal sih ni orang. Heran gue, orang kayak gini kok bisa kerja dikantor gue sih" batin Fania menatap cabe eh resepsionis tadi

"maaf gue tanya sekali lagi, dimana ruangan kak Mia" tanya Fania sekali lagi

"Heh mending lo pergi dari sini deh. Bocah kayak lo duh diem tidur dirumah bukan malah nyari om om disini" bentak resepsionis yang diketahui namanya Bela

"Dimana ruangan kak Mia" bentak Fania dengan suara tinggi dan tatapan tajam membuat semua karyawan yang melintas menatapnya terkejut dan takut

"Udah deh pergi lo bocah jangan jadi jalang disini. Masih kecil juga udah belajar jadi jalang" bentak resepsionis tersebut tak kalah keras

Fania melanjutkan jalannya menuju ruangan kak Mia yang berada di lantai 6 tanpa menghiraukan ucapan resepsionis tersebut. Baru saja Fania melangkah suara teriakan membuatnya menghentikan langkahnya dan berpaling menatap resepsionis tersebut dengan tatapan sinis

"BERHENTI LO JALANG" teriak Bela

"Jalang teriak jalang. Gak ngaca apa ini kantor bukan club, pakaian lo aja kurang bahan apalagi muka lo udah kayak boneka mapang. Gue heran kenapa perusahaan besar ini bisa menerima jalang kayak lo" sinis Fania dengan smrik mengerikannya dan jangan lupakan tatapannya yang tajam

"Apa lo bilang" geram Bela dengan mengangkat tangannya ingin menampar Fania tapi digagalkan oleh sebuah teriakan

"STOPP" teriakan seseorang melerai Fania dan Bela

"Ada apa ini kok ribut ribut" tanya Mia. Memang yang berteriak tadi adalah Mia

"Ini bu ada jalang yang masih pakai seragam SMA bikin kegaduhan disini" adu Bela kepada Mia

"Siapa yang lo bilang jalang barusan? dia?" tanya Mia dengan menunjuk Fania

"Iya bu dia jalangnya" jawab Bela

"Jaga ucapan lo. Dia itu CEO disini" bentak Mia

"Maksud ibu apa? Jangan bercanda bu gak lucu" ujar Bela dengan tawa meremehkan

"Saya tidak bercanda" tegas Mia

"Ap-pa maksudnya di-dia bos ki-kita" gugup Bela

"Ya gue Bos kalian. Mulai hari ini lo gue pecat secara tidak hormat dan jangan harap bisa hidup dengan tenang setelah ini" jawab Fania datar dan berlalu pergi ke ruang kerjanya yang berada di lantai 21

Semua karyawan yang berada disana menganga tak percaya bahwa CEO yang sangat misterius ternyata adalah gadis kecil yang sangat tegas dan dingin apalagi tatapan matanya yang tajam membuat mereka menunduk takut

"Bu saya mohon jangan pecat saya bu, saya minta maaf kalau saya tidak sopan" melas Bela dengan mata berkaca kaca

"Silahkan bereskan barang barangmu sekarang" tegas Mia dan menyusul Fania keruangannya

Setibanya di ruang pribadinya Fania langsung duduk di singgasananya. Tak lama Mia datang dengan membawa setumpuk berkas yang harus ditanda tangani Fania

"Kamu itu dek, liat semua karyawan pada takut liat kamu" ujar Mia

"Biar pada tau sopan dikit kak" jawab Fania

"Ohya ini berkas yang harus kamu tanda tangani. Kalau begitu kakak tinggal dulu" pamit Mia seraya menyerahkan tumbukan berkas dibahas anggukan oleh Fania

Tak terasa matahari telah berganti oleh bulan dan bintang. Sudah 5 jam Fania berkutat dengan sekumpulan berkas dimejanya. Dia tak sempat untuk keluar mencari makan, untungnya Mia datang membawakan Fania makan malam

"Gila banyak banget, badan gue sampek remuk gini" gerutu Fania menyelesaikan semua tugasnya dan merenggangkan otot ototnya

"pulang aja lah badan gue udah pegel pegel semua" lanjut Fania dan berjalan meninggalkan kantor menuju ke mention keluarganya

Fania tiba di mention pukul 22.45 malam dan bergegas naik ke kamarnya untuk membersihkan dirinya yang lengket dan bau. Tak butuh waktu lama Fania keluar dari kamar mandi dengan kaos santai dan berjalan menuju ranjang untuk mengistirahatkan tubuhnya.


*****
Hay hay update lagi nih. Gimana ceritanya? Masih tetep garing ya? Atau malah tambah garing?

Next!


[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang