EXTRA PART (last)

995 22 12
                                    

Akhirnya kita berjumpa di last part wkwk

Part ini lumayan panjang semoga gak bosen ya

Happy reading....

--------------------

Akhirnya hari yang ditunggu telah tiba. Pagi ini mansion mewah kediaman seorang pengusaha muda Revandho Widi Angkasa nampak begitu ramai orang berlalu-lalang. Seluruh penjuru mansion telah dihiasi oleh berbagai macam ornamen dengan warna putih bersih.

Ya. Hari ini merupakan hari bahagia bagi Revan, hari pernikahannya dengan sang pujaan hati. Akhirnya setelah bertahan sendiri kurang lebih enam tahun, Revan melepas masa lajangnya.

Pagi ini, dikala semua orang sibuk mempersiapkan acara pernikahannya, Revan duduk dipinggr ranjang miliknya. Terlalu gugup, dari semalam Revan tak henti-hentinya terseyum membuat kedua orangtuanya bergidik. Revan bahagia, sungguh.

Revan bangkit, menatap dirinya pada pantulan cermin dikamarnya. Dengan setelan kemeja putih dilapisi jas berwarna hitam membuat kadar ketampanan Revan bertambah berkali-kali lipat.

 Dengan setelan kemeja putih dilapisi jas berwarna hitam membuat kadar ketampanan Revan bertambah berkali-kali lipat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo Revan, selangkah lagi lo pasti bisa" semangatnya pada dirinya sendiri

Menarik nafasnya sesaat, Revan kemudian terseyum. "asli lo ganteng banget hari ini" dengan percaya diri Revan berucap pada pantulan wajahnya. "lo keren bro! Terimakasih sudah berjuang sampai titik ini. Selangkah lagi, lo bisa"

Sibuk dengan monolognya, Revan sampai tidak sadar bahwa papanya sudah berdiri diambang pintu kamarnya. Papa Dery terseyum teduh, anak semata wayangnya sebentar lagi resmi menjadi suami, yang artinya ia akan memiliki keluarga kecil, dan kemungkinan untuk berkumpul dengannya kecil.

"Revan nak, ayo keluar"

Revan membalikkan badannya, menemukan sosok papanya yang tengah berjalan mendekat kearahnya. Senyum teduh yang terpancar dari wajah papanya membuat hati Revan menghangat.

"Anak papa udah mau jadi suami sebentar lagi" kekehnya, menepuk singkat pundak putranya. "Jaga dia baik-baik ya van, inget perjuangan kamu buat dapatin dia gak mudah, banyak suka duka yang kalian lewati selama ini"

Anggukan kecil Revan berikan, mendengar papanya berucap demikian membuat Revan bertekad dengan sepenuh hatinya, bahwa dia akan menjaga dan melindungi wanita yang sebentar lagi menjadi istinya sepenuh jiwa.

"terimakasih pa, udah besarin Revan sampai sekarang. Maaf jika Revan belum bisa bahagiain mama dan papa"

Dery langsung memeluk putranya, Revan adalah anak tunggal yang otomatis menjadi kesayangan mama dan papanya. "Itu udah jadi tugas orang tua Van. Kamu juga mesti bisa bimbing keluarga kecil kamu ke jalan yang benar ya"

"udah ayok turun, jangan sedih kaya gini, nanti make up mama luntur lagi" ternyata sedari tadi Tari berdiri disamping pintu, melihat interaksi antara anak dan bapak itu.

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang