Part 39

856 32 15
                                    

Jangan lupa vote dan komen setelah membaca

So... Selamat membaca

Ketika ku diam tak berarti kau bisa leluasa. Kau tahu rasanya mencintai dalam diam? Kurasa tidak! Karena bahkan semesta selalu berada dalam genggamanmu.

-------------------

Tak terasa sebentar lagi ujian kenaikan kelas akan tiba, yang artinya sudah enam bulan ini hubungan fania dan Revan baik baik saja. Yaa meski ada beberapa masalah tapi keduanya bisa menghadapi dengan baik.

Berhubung sekolah libur karena para dewan guru ada rapat untuk UKK jadilah sabtu pagi ini semua sahabat fania berencana berkumpul dirumahnya, katanya mau quality time sebelum ujian minggu depan.  Fania tengah tiduran santai disofa dengan paha Rino sebagai bantalnya

“ciee yang bentar lagi jadi anak kuliahan” goda Fania

“iyadong” bangga Rino “belajar yang pinter jangan pacaran mulu”

“apaan dah, gue udah lulus duluan dari lo” jedanya “dan siapa juga yang pacaran mulu. Lo urus itu Maudhi yang ngambek gegara lo gaada kabar semalem”

Ngomong ngomong hubungan Rino dan Maudhi berjalan baik baik saja selama ini, hal ini tentu saja membuat semua teman-temannya heran sekaligus takjub, pasalnya kalian tahu sendiri bukan kalau Rino itu paling lama menjalin hubungan bertahan hanya dua bulan, sedangkan bersama Maudhi hubungan mereka berjalan lima bulan

“yaalah batre gue habis semalem lupa gue charger terus ketiduran deh” jawab Rino sambil nonton Barbie. Awalnya fania protes kenapa pagi pagi begini tontonan mereka harus Barbie tapi pada akhirnya fania ikutan nonton juga

“awas aja lo kalau macem macem sama sahabat gue” pelotot fania

“iya iya” jawabnya, “ehh anak anak mana belum nongol juga” rino melirik jam dinding disudut ruangan yang menunjukan pukul sepuluh pagi

“dijalan kali” jawab Fania kembali sibuk dengan ponselnya dan rino kembali fokus pada Barbie dilayar televisinya, sampai akhirnya

“Assalamualaikum”

Rino spontan langsung bangun dari duduknya ketika mendengar teriakan salam dari luar membuat fania yang tiduran terjelembab jatuh kelantai

Bughh

“sialan” ringis fania ketika panpatnya berciuman dengan lantai

Rino menoleh sekilas lantas berjalan membukakkan pintu “ohh lo ternyata, masuk ken”

Kenzo langsung berjalan menuju depan tv sampai pandangannya tertuju pada fania yang masih gelesoran dilantai “lah lo ngapain disitu” tanya Kenzo

“berenang” jawab fania kesal setelah berdiri, kenzo manggut manggut kemudian duduk disofa

“wihh tontonan lo Barbie bro?” tanya kenzo sambil terkekeh

“apaan masalah buat situ?” sengit rino

Kenzo tertawa mendengar jawaban Rino “lah ini juga film kesukaaan gue kali”

Fania menutup kupingnya ketika Rino dan Kenzo sedang asik membahas kartun pada televisi

Emang mereka berdua beneran cerminan tubuh L-Man kelakuan WRP

“lo tau sejarah nama gue gak?” tanya kenzo tiba tiba

Rino menggeleng “gak tau, apaan emang” tanyanya balik

“mak gue pas hamil ngidam pengen nikah sama Ken terus bapak gue pura pura jadi ken, pas lahir gue dikasih nama ken deh” terangnya, rino tertawa ada ada saja

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang