Part 32

1.2K 39 5
                                    

Wajib komen!

Bukan marah cuma kecewa aja!

Dilfania Anastasya Sander💕

-------------------

Los Angeles, 23.15 PM

Malam ini fania kembali mengunjungi markas besar DA. Fania megendarai mobilnya dengan kecepatan penuh membelah jalanan kota LA yang masih terlihat ramai.

Dengan amarah yang menggebu, fania menabrakan mobilnya kearah gerbang depan markasnya membuat seluruh anak buahnya berjingkat kaget.

Blumb

Fania turun dengan membanting pintu mobilnya dengan keras memimbulkan suara yang begitu menggema. Dengan langkah tergesa dan tegas fania masuk kedalam mansion yang menjadi markasnya diikuti James disampingnya

Fania melepas masker yang menutupi sebagian wajahnya kemudian memandangi james disebelahnya

"Dimana abang?"

"Mereka ada di lantai tiga" setelahnya fania mempercepat langkahnya menghampiri para abangnya

Brakkk

Ketiga orang didalamnya terkejut ketika suara dobrakan pintu begitu menggema begitu keras. Fania berjalan dengan sisa emosinya menghadap ke-tiga abangnya yang masih terdiam didalam ruangan memandanginya

"Apa?'' tanya fania to the point

"Duduk dulu dek, kita selesaiin masalah dengan kepala dingin" tutur Boby

"Sini sini" ricky mengayunkan tangannya kearah fania membuatnya menurut duduk disamping ricky

"Jadi gimana sih ceritanya bisa gagal" fania menggeram frustasi

"Kita juga gak tahu gimana mereka bisa menggagalkan transaksi yang kita jalani. Tapi James bilang kalau mereka memalsukan barang kita dan membuat barang kita masuk list balck market" jelas Rama

"Sialan!"

"Relover AS50 yang kita produksi sebagian disita di perbatasan karena diduga senjata ilegal" imbuh ricky

Brakkk

"bgst!. Apasih sebenerna maunya tuh orang. Gaada habis habisnya bikin masalah mulu" fania yang begitu kesal tanpa sengaja menggebrak meja kaca dihadapannya hingga pecah berkeping keping

"Tenang dulu dek, jangan gegabah" boby mencoba menenangkan fania

"Udah kalian urus badebah gila itu?" tanya fania

"Udah beres" fania mengangguk

"Siap siap sekarang kita berangkat ke perbatasan" ucap fania mutlak meninggalkan ketiga abangnya yang hanya bisa terdiam

"Cuma kita ber-empat doang yang kesana?" tanya rama

"Panggil James suruh ajak lima orang aja. Jadi kita pergi ber sepuluh" jelas ricky diangguki rama dan boby

***

Tepat tengah malam Fania beserta anak buahnya tiba diperbatasan yang letaknya ditepi laut lepas

"Yang masuk kedalam biar gue sama abang ditambah james, lainnya jaga diluar" terang fania kemudian masuk kedalam ruangan yang diyakini pos penjagaan

"Ni tempat ngapa gelap bener sih" keluh Boby berbisik

Fania berjalan dengan teges memimpin didepan. Langkah fania terhenti didepan sebuah pintu besar yang tertutup rapat

Brakk

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang