Part 18

1.7K 60 0
                                    

Waktu kumohon jangan membuatku menunggunya lebih lama lagi!

Dilfania Anastasya Sander💕

--------------------

Pukul 10.00 waktu setempat, fania duduk di kursi tunggu yang ada dibandara. Setelah hampir setengah jam fania menunggu keberangkatannya akhirnya pemberitahuan pesawat sudah siap. Fania kembali ke indonesia menggunakan jet pribadi miliknya

Perjalann jauh membuat fania lelah dan akhirnya tidur di kamar yang ada didalam jet pribadinya

Setelah perjalanan panjang, akhirnya fania tiba di kota kelahiranya yaitu Jakarta. Fania melangkah santai dibandara dengan tatapan datarnya. Semenjak Fania tiba ia langsung menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung bandara tapi Fania hanya cuek tak menanggapi

Fania memilih pulang naik taxi. Sampai dimansion keadaan sepi, mungkin Mami lagi ada urusan, Papinya pasti dikantor dan Rino sudah pasti sekolah karena masih jam 08.30

Fania langsung berlari ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sangat lelah. Tak lama matanya mulai terpejam dan deru nafasnya juga mulai teratur.

***
Revan dkk sedang berada dikantin padahal proses belajar masih berlangsung. Mereka duduk dipojok dengan memakan camilan yang tersedia diatas meja

Mood Revan hari ini tidak terlalu baik jadi ia memilih untuk diam ketimbang ikut obrolan unfaedah ketiga temannya

"Suer deh, kemaren gue kan anterin nyokap gue arisan gara gara noh si Ardhi gak mau nganter jadi harus gue. Dan lo tau anggotanya emak emak rempong semua kan gue kesel" curhat Ardho

"Maka dari itu gue ogah nganterin bunda. Dulu aja gue diapit emak emak terus pipi gue jadi sasarannya" timpal Ardhi bergidik ngeri membayangkan reaksi emak emak arisan yang sangat heboh

"Hahaha terus lo diem aja gitu" tawa rino membayangkan bagaimana sadisnya emak emak kalau lagi gemes

"Ya gue cari alesan lah buat ke toilet biar bisa ngindari tuh emak. Enak aja pipi gue di uyeng uyeng, udah gitu kalau nyubit sakit banget sampek merah semua" keluh Ardhi diangguki Ardho

"KALIANN BERTEMPAT" teriakan yang tidak asing itu membuat mereka menoleh kesumber suara

'Mampus.... ' batin mereka bertempat melihat Pantat

"Eh ada bapak,  apa kabar pak" sapa Rino kikuk melihat Pantat berjalan mendekat dengan penggaris kayu ditangannya

"BOLOS LAGI HA" katanya berdecak pinggang kearah mereka bertempat

"Gak ada capek capeknya kalian bapak hukum ha? Kerjaan cuma bolos dan bikin rusuh terus" ujar Pantat memijit pelipisnya yang nyut-nyutan

"Elah siapa juga yang minta dihukum pak? Orang kita aja males liat muka bapak melulu. Mending kalau cakep lah ini udah tua buluk lagi" gerutu Ardhi yang masih didengar Pantat

"APAA" teriak pantat

"Eh eh enggak pak hehe" gagap Ardhi

Revan masih duduk santai menatap keempat orang didepannya. Moodnya benar benar buruk saat ini, entah apa penyebabnya Revan sendiri pun tak tau tiba-tiba modnya buruk

"Revan ngapin diem aja kamu" heran Pantat karena biasanya yang paling sering buat keributan malam diam

"Dia lagi gak mood pak jangan diganggu  bisa bisa nanti bapak dimakan dia" ucap Ardho

"Gak mood kenapa van? Gak biasanya kamu begini? Ada masalah? cerita sama bapak van, bapak akan dengerin kamu kok. Jangan dipendem sendiri van nanti kamu stres lagi" ujar Pantat prihatin melihat keadaan Revan dan duduk didepan revan

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang