Part 21

1.4K 50 0
                                    

Lo tuh ibarat hujan yang datang tanpa diduga dan pergi tanpa harus diminta!

Dilfania Anastasya Sander💕

--------------------

"Nyariin gue?"

Sandra dan Dinda yang masih sibuk menghubungi Angel pun menoleh kaget saat mendengar suara yang tidak asing ditelinga mereka. Keduanya melotot kaget saat mengetahui orang yang dicari muncul didepannya

"Gi gimana lo bisa ada disini?" kaget Sandra

"Yabisalah, Ada perlu apa lo pada nyari gue? Disuruh bos lo ha?" jawab fania santai namun aura yang dikeluarkan membuat suasana menjadi mencekam

"Lo harus ikut kita berdua" jawab Dinda dengan tegas

"Oke" enteng fania

Fania masuk kedalam mobil Sandra bersama Sandra, sedangkan Dinda membawa mobil fania dibelakangnya

***
Mereka tiba di gedung tua sekitar 15 menit setelah menempuh perjalanan yang melewati daerah sepi. Fania turun dengan santai tanpa adanya rasa takut. Dinda dan Sandra masuk kedalam gedung itu diikuti fania dibelakangnya

Ketika Fania baru memasuki ruangan yang diduga tempat Angel menunggu kedua tangannya dicekal dengan paksa kemudian diikat di kursi usang yang keadaanya sudah tidak layak untuk duduk

Fania masih bersikap santai saat dirinya dikerubungi sekitar 7 orang. Oh jangan lupakan bahwa fania itu ketua Mafia didunia jadi masalah seperti ini tidak ada apa apanya bagi fania

"Lo udah gue ingetin jangan deket deket Revan tapi lo tetep ngeyel ha?" bentak Angel mencengkeram dagu Fania kasar

Fania hanya tersenyum miring melihat dagunya dicengkram "Emang kenapa kalau gue deket sama Revan? Masalah buat situ?"

"Heh beraninya lo jawab ha" bentak Angel menguatkan cengkeramannya yang tak terasa bagi fania

"Lah kan gue punya mulut dodol"

Plakk

"DIAM LO" teriak Angel setelah menampar keras pipi fania hinga ada bekas telapak tangan

"Cih segini aja kemampuan lo ha" remeh fania membuang ludah kearah seseorang yang diketahui namanya Chika

"Berani ya lo" geram Chika marah

Plakk

Plakk

Plakk

Bugh

Bugh

Plakk

Bugh

Pukulan tendangan dan tamparan mereka berikan bersamaan kepada fania yang masih diam tanpa ekspresi. Bukannya merintih kesakitan fania malah tertawa, tawa seorang iblis dalam jiwa fania

"Apa apan lo jadian sama Rino ha?" bentak Amel mantanya Rino

"Haha lo itu udah jadi mantan masih aja ngarepin Rino gak laku yah lo?" jawab fania santai

Bukan hanya Amel yang geram melainkan semua jajaran mantan Rino juga merasa disindir pun "Udah hajar aja dia" kompor Reva mantannya Rino

Raya maju menarik rambut Fania dengan kasar membuat fania meringis kecil "Lo udah kita peringati jangan sampek kita berbuat lebih dari ini, dasar bitch" ucap Raya penuh penekanan. Bukannya takut fania malah tertawa meremehkan

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang