Part 17

1.6K 37 2
                                    

Gue gak peduli lo jodoh gue atau bukan. Tapi dibalik itu lo adalah orang yang selalu gue perjuangkan!

Revandho Widi Angkasa💕

-------------------

Tepat tengah malam, fania dan kedua agen perempuannya berdiri didepan kamar hotel yang dotempati oleh Jeremy. Fania sedang menyamar menggunakan topeng plastik untuk menetupi wajahnya. Kedua gadis itu menggunakan pakaian yang sedikit terbuka tapi tidak untuk fania, ia hanya mengenakan dres hitam selutut

Tok tok tok

Mala salah satu agen dari fania nengetuk pintu kamar agar siempunya membukakannya. Tak lama seorang pria paruh baya keluar dengan tatapan binggung

"Cari siapa?" tanya Jeremy binggung

"Dengan mas Jeremy?" tanya Cici dibuat menggoda

"Iya. Apa kalian pesanan saya?" tanya Jeremy memastikan

"Iya" jawab Mala dan Cici kompak membuat mata Jeremy berbinar seketika

"Ohh came on baby" goda Jeremy mengkerlingkan matanya dan merangkul pinggang Mala dan Cici. Fania? Mengekori dibelakang

Mereka semua masuk kedalam kamar hotel. Fania memandang jijik Jeremy yang tidak tau malu diumur yang tak lagi muda walaupun wajahnya tetep tegas

Jeremy duduk disofa panjang diikuti oleh Mala dan Cici. Mala dan Cici merupakan salah satu anggota DA. Fania hanya memandang ketiga orang didepannya dengan datar. Kalau boleh jujur fania sangat muak dengan Jeremy yang sangat mata keranjang, padahal belum ada dua jam yang lalu ia bersenang senang dengan wanita panggilannya

"Mas" Panggil Mala dengan sexy dengan mengelus rahang Jeremy lembut

"Apa sayang" balas Jeremy mengelus kepala Mala

Fania berjalan mendekat kearah Jeremy untuk melancarkam aksinya. Fania mengalungkan tangannya keleher Jeremy dari belakang

'Amit amit, mimpi apa gue semalem bisa jadi kayak jalang disini' batin fania bergidik ngeri

Tangan Jeremy menarik Cici untuk duduk dipangkuannya dengan sesekali menciumi leher jenjangnya. Fania hanya menyaksikan dibelakang dengan memijit pundak Jeremy. Mala duduk disamping Jeremy dengan bergelayut manja dilengan kokohnya

Baik Mala dan Cici sama sama melancarkan tugas mereka masing-masing sampai Jeremy tak tahan untuk segera membawanya keranjang

"Sebentar" cegah fania ketika Jeremy hendak membawa Cici kekamar

"Kenapa honey? Nanti kamu juga bakalan kebagian kok. Tenang saja junior ku masih kuat kok buat kalian bertiga" jawabnya membuat Fania, Mala, Dan Cici ingin menebas anunya Jeremy saat itu juga

"Bukan begitu, aku hanya ingin menawarimu minuman sebelum engkau beraksi" elak fania tersenyum manis tapi siapa sangka dibalik senyuman itu terbesit jiwa iblisnya dengan menyodorkan minuman yang sudah ia beri racun mematikan

"Oh" jawabnya tersenyum sambil mengambil gelas yang fania sodorkan

'Tunggu ajalmu sebentar lagi Mr Jeremy' batin fania dengan smrik mautnya ketika Jeremy meneguk habis minuman itu

1

2

3

"PANASS"

"PANASSS"

"TOLONGGGG TENGGOROKAN KU SERASA TERBAKAR"

"APA YANG SUDAH KAU BERIKAN PADA MINUMANKU" teriak Jeremy kesakitan karena racun itu mulai beraksi membakar tenggorokan Jeremy

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang