Part 29

1.4K 56 13
                                    

Susah ya mencintai kamu yang dicintai banyak orang!

Ardhi Aditama Wijaya💕

--------------------

Sepulang sekolah fania berniat untuk mengunjungi perusahaannya yang sudah hampir sebulan terakhir belum ia pantau perkembangannya. Dengan langkah santai fania berjalan kearah parkiran khusus bersama dengan Revan disampingnya. Maklum saja mereka berdua tak bisa dipishakan setelah insiden di koridor tadi walaupun status mereka belum jelas namun setidaknya mereka berdua sudah saling terbuka tentang perasaannya.

“Mau langsung pulang?”

“Oh enggak gue mau kesuatu tempat dulu, kalau lo?”

“Aku bukan gue. Kamu bukan lo”

Mendadak pipi fania bersemu merah mendengar ucapan Revan karena menurutnya lucu saja jika dirinya menggunakan panggilan aku-kamu untuk revan yang notabennya mantan musuh nya, ingat mantan musuh. Biar lebih jelas lagi ingat! Mantan musuh loh ya

“Apaan sih lo”

“Kamu”

Melihat ekspresi wajah revan yang serius dengan tatapan tajam membuat fania merinding sendiri melihatnya, bahkan jika fania dihadapkan dengan pilihan membunuh sepuluh orang atau ditatap revan fania akan dengan yakin memilih opsi pertama karena sudah tak diragukan lagi jika tatapan seorang Revandho Widi Angkasa semenyeramkan itu.

“I—Iya”

“Good girl”

Melihat Revan yang tersenyum dengan manis mau tak mau membuat fania juga ikut tersenyum.

“Yaudah gu eh aku duluan” pamit fania kaku kemudian masuk kedalam mobilnya.

Revan terkekeh melihat bagaimana lucu-nya ekspresi fania saat mengucapkan kata ‘aku’ dengan kaku.  “Hati hati sayang” teriak revan ketika fania sudah mulai melajukan mobilnya meninggalkan revan yang masih stay duduk diatas kap mobilnya. Fania yang mendengar teriakan terakhir dari Revan tak bisa untuk menyembunyikan bahagianya.

makasih tuhan telah menghadirkan dirinya yang bisa mengisi kekosongan hati ini setelah dia pergi’

***
Setibanya di basement fania segera memarkirkan mobil mewahnya kemudia turun melangkah ke depan pintu utama perusahaannya. Tanpa mengganti seragam sekolahnya, fania langsung masuk begitu saja membuat mungkin orang lain atau bahkan karyawan baru diperusahaan itu tidak akan menduga bahwa gadis berpakaian seragam SMA itu adalah bos besar diperusahaan ini.

Melangkah santai ke ruangannya dengan sesekali tersenyum ketika karyawannya menyapa. Memasuki ruangan yang begitu tampak megah fania langsung menghempaskan tubuhnya di sofa panjang yang ada diruangan itu. Hendak saja fania menutup matanya namun ketukan di pintu membuatnya kembali tejaga

Tokk tok tok.....

Ah—ternyata Mia sekertarisnya yang datang, harusnya fania sudah menduga itu

“kakak ganggu ya dek?”

Merasa Mia sudah duduk di sofa depannya membuat fania terduduk “Ah engga kok kak. Apa ada masalah dikantor selama aku nggak kesini?”

“Kalau masalah serius sih ngga ada Cuma ada beberapa hal sepele sih akhir akhir ini--- Mia menjeda kalimatnya kemudian “Besok pagi kamu ada meeting dengan beberapa perusahaan terkenal untuk membahas proyek hotel di Abudabi” lanjutnya

“Hm jam berapa kak?”

“sekitar jam 10 an. Tapi siangnya kamu ada pertemuan dengan klien dari Belanda di restoran jepang dekat tikungan depan”

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang