Part 41.1

743 28 20
                                    

Sebelum lanjut baca klik bintang dipojok kiri oke

Part gak aku revisi dan langsung up. Jadi kalau ada typo maapkeun

/saran sediain cemilan karena Part lumayan panjang/

Selamat membaca raiders......

Tunggu. Sebentar lagi akan kutunjukkan sesuatu hal yang menarik. Tapi sebelum itu gue harap lo persiapin diri melihat sebuah kehancuran.

--------------------


"briell"

Gadis itu mendongakkan kepalanya, matanya memerah menahan segala amarah. Melihat seseorang yang kini berdiri dihadapannya gadis itu kembali meneteskan air matanya"kakak..."

Seseorang yang barusaja datang berjongkok didepan adiknya yang sedang menangis, dengan segera ia menarik adiknya kedalam pelukannya "sstt... udah gausah nangis lagi"

Lauren. gadis itu menumpahkan semua air matanya. Ada prasaan marah, kecewa dan juga benci yang teramat dalam dirinya. Ia marah terhadap semua orang yang hanya diam melihatnya, ia kewewa karena revan tak mempercayainya dan ia sangat benci kepada Fania yang bersikap seolah dia adalah malaikat

"lo gak salah briell. Mereka semua yang bodoh percaya sama cewek sialan itu"

Lauren masih menangis. Niat awal ia akan memisahkan revan dengan Fania. Tapi sekarang lauren yakin selain memisahkan mereka lauren juga bertekad untuk membongkar kedok fania dihadapan dunia

"hikss...kak.. kenapa mereka gak ada yang percaya sama aku". "kakak percaya kan sama aku"

Sang kakak mengangguk mantap, "biarpun seluruh dunia gak ada yang percaya sama kamu, kakak tetep percaya kamu" gadis itu menyakinkan lauren yang masih sesegukan, "kakak udah muak dengan semua yang fania lakuin seolah dia paling berkuasa didunia ini"

"kamu tenang aja briell, kakak bakal bantu kamu buat bales dendam sama cewek itu" gadis itu memandang lurus dengan ekspresi datar, seringai-an muncul di sudut bibirnya

"fania, lo mau tahu rasa sakit seseungguhnya seperti apa. Tunggu gue dengan senang hati bakal tunjukin buat lo"

"makasih kak Ata"

***

Hari kian berlalu. Malam minggu dimana acara yang paling ditunggu seluruh murid kelas XII. Iya prom night malam perpisahan yang diadakan di gedung aula sekolahan

Beruntung sekali untuk para siswa yang memiliki pasangan untuk acara malam ini seperti Revan yang datang ke acara prom night dengan fania dan Rino yang datang bersama Maudhi. Kalau jomblo modelan Ardho ya wasalam kita liat nanti

Sebenarnya acara ini khusus untuk kelas duabelas tapi berhubung acaranya biar tambah rame jadilah kelas sepuluh dan sebelas juga hadir malam ini

Fania malam ini tampil sangat cantik dengan mini dres berwarna hitam dengan heels berwarna putih tulang menambah kadar kecantikannya. Revan sendiri menggenakan turtle neck berwarna coklat tua dengan dilapisi jas berwarna cokelat susu membuatnya berkali kali lipat terlihat tampan, bahkan fania sampai tak berkedip memandangnya

Setelah memarkirkan mobilnya Revan dan Fania memasuki gedung aula dengan fania yang merangkul lengan revan, dan revan yang merangkul pinggang gadisnya secara posesive

Revan dan Fania memutuskan untuk menghampiri Maudhi dan Rino yang ternyata sudah sampai terlebih dahulu "udah dateng aja lo" sapa Revan sambil ber-tos ria dengan Rino

"iya dong, putra mahkota mah harus stand by" kekehnya. Merka ber-empat duduk di barisan bangku paling depan dekat panggung

"songgong nih ceritanya mentang mentang anak pemilik sekolah?" jengah Revan

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang