Part 28

1.6K 50 1
                                    

Seorang perempuan memang suka jika diperjuangkan. Tapi laki laki jauh lebih suka jika perjuangannya dihargai!

Revandho Widi Angkasa💕

-------------------

Cuaca yang sangat cerah pagi ini tak sesuai dengan suasana hati seorang Revandho Widi Angkasa yang sejak semalam dilanda galau soal kejadian di club tadi malam

Dengan malas Revan berangkat sekolah dengan mengendarai motor sport merah yang jarang ia pakai. Memasuki area sekolah Revan segera memarkirkan motornya. Sesaat setelah membuka helm fullfacenya mata Revan lagi lagi menangkap sesosok yang sejak semalam bergelayar dipikirannya. Fania

"Woi bengong aja lo" revan yang sedang fokus memandangi fania pun dibuat terkejut oleh suara bariton milik Rino yang kini berdiri didepannya

Mengabaikan rino dan sikembar, mata revan kembali memandang fania yang mulai berjalan menjauh dengan laki-laki?

"Udah belajar lo buat nanti?" Ardhi yang sedang bermain game pun mengernyit binggung dengan ucapan Rino barusan. Masalahnya tumben sekali seorang Rino yang dikenal bodo amat menanyakan hal seperti itu dipagi buta seperti sekarang

"Lah emang nanti ada apaan lur?" tanya Revan yang sudah kembali dari dunianya

"Lah lo pada tuh gimana sih. Ntar kan ujian begek"

Revan hanya manggut manggut menanggapi ucapan rino barusan beda halnya dengan si kembar yang terkejut bukan main

"Lah emang iya? Gimana nih gue belum belajar woi" ujar Ardho sambil menggeplak lengan kakaknya

"Woi sakit anjeng. Kira kira ngapa sih lo" marah Ardhi

"Alah tenang aja ntar gue bagi kok" enteng Rino

"Bener ya awas kalo boong lo" ancam Ardho ke rino

Perbincangan empat sekawan itu harus terhenti oleh bel masuk. Sejurus kemudian keempat orang itu segera berjalan menuju lapangan untuk upacara bendera

***
Fania dan kedua sahabatnya sedang berjalan ke kantin setelah bel istirahat berbunyi 5 menit yang lalu. Saat melewati koridor kelas X langkah fania terhenti ketika ada seseorang yang memanggilnya

"Fan"

Fania membalikkan badan diikuti kedua sahabatnya. Menunggu orang tadi mendekat mata fania menyipit untuk memfokuskan penglihatannya

"Lo fania kan?" tannya nya

"Al?" jawab fania menebak

"Wah iya gue kira salah orang ternyata ini elo fan" ujar seorang yang dipanggil Al oleh fania

"Eh siapa nih anjir ganteng banget" pekik maudhi tertahan

"Buset nih cogan nyasar apa gimana bisa disini" bisik Ata ke Maudhi dengan mata yang masih memandangi sesosok makhluk tampan didepannya

"Eh kenalin Al ini sahabat gue"

Maudhi dan Ata langsung berebut untuk menyambut uluran tangan cowok didepannya

"Maudhi Alexander"

"Renata dipanggil Ata"

"Hai gue Albert bisa dipanggil Al atau sayang juga boleh kok" kekeh Albert mengedipkan sebelah matanya

Iya itu Albert cowok yang fania temui di restoran waktu itu. Kalau gak inget baca part 15

Maudhi dan Ata menanggapi candaan Albert dengan kegirangan. Maklumin aja mereka berdua jarang liat cogan saking lama menjomblo kaya yang baca:v

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang