Part 1

4.4K 158 5
                                    

Percayalah kemanapun kamu melangkah disitu juga kamu akan temukan kehidupan yang sesungguhnya

Dilfania Anastasya Sander💕

--------------------

*Just Information nama panggilan Fania saat dirumah itu Asya*

.
.
.

Matahari yang mulai menampakkan wujudnya perlahan memancarkan sinarnya menembus celah celah jendela yang tertutup rapat oleh gorden.

"Asya bangun gak, udah siang juga masih enak molor" teriak wanita cantik yang usianya sudah tak muda lagi dari balik pintu

Merasa ada yang memanggil namanya, Fania mulai membuka matanya dengan perlahan dan melirik ke arah jam dinding dikamarnya yang menunjukkan pukul 06.30

"Siapa sih pagi pagi ganggu orang tidur" gunam Fania lirih dan mulai memejamkan matanya kembali dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya

"Asya mami hitung sampek 3 kalo masih gak bangun juga mami potong uang jajan lo sebulan" ancam Reren selaku mami dari Fania dengan setengah teriak

Fania yang mendengar ancaman dari sang mami mau gak mau harus segera membuka matanya dan bangkit berlari kearah pintu dan membukanya

"Eh ada mamiku sayang, Morning mami" kata Fania sambil nyengir gak berdosa dan langsung mencium pipi kanan Reren

"Dih, denger uang jajan dipotong aja langsung bangun" sinis Reren melihat tingkah anak perempuannya itu

"Duh, mamiku sayang jangan potong yah uang jajannya. Entar gak bisa buat shopping lagi" ujar Fania dengan memasang wajah memelasnya

"Iya, dah sono lo mandi gih udah jam segini juga" seru Reren sambil melangkah pergi ke meja makan

"Wah keren juga nih mak gue, bahasanya kayak anak muda aja" batin fania melihat bahasa maminya yang gaul

Tak butuh waktu lama, Fania sudah siap dengan seragam putih abu-abunya yang melekat pas ditubuhnya dan menggulung lengan bajunya dengan rok span yang panjangnya diatas lutut. Sebelum turun Fania memoleskan bedak tipis dan lip blam dan bergegas turun kebawah menuju meja makan

"MORNING PARA PENGHUNI BUMI. ASYA YANG CANTIK MEMBAHANA DAN ADUHAI DATANG" teriak Fania menggelegar di seluruh penjuru ruang makan dan langsung mencium pipi mami, papi, dan juga abangnya

"Pagi juga sayang" ucap Jordy dan Reren berbarengan

"Pagi juga onyet" seru Rino sambil memakan roti lapis buatan Reren

"ish, gak asik lo bang" ucap Fania sambil mengerucutkan bibirnya

"Dih, sok imut lo padahal mah amit amit" ucap Rino yang sangat suka menggoda adik perempuan satu satunya itu

"Auah gelap" ucap Fania sambil memakan roti selai anggur kesukannya

"Abang nanti berangkatnya bareng sama adek ya" ucap Reren penuh dengan kelembutan kepada anak pertamanya

"Iya mi" sahut Rino sambil meminum susu fanila kesukaannya

"Eh enggak, enak aja gue berangkat sendiri aja mi " pinta Fania dengan nada memelas

"Terserah lo aja" ucap Reren

"Adek nanti jangan nakal ya, papi udah capek denger kamu di DO mulu dari sekolah lama. Jadi papi putuskan untuk mendaftarkan kamu satu sekolah dengan abang" ucap Jordy dengan nada tegas yang sudah jangah melihat anak perempuannya yang nakalnya gak ketulungan

Sontak yang dikatakan Jordy sukses membuat mata Fania melotot dan tersedak dengan susu coklat yang tengah diminumnya

Uhuk Uhuk

Fania tersedak dan langsung mengambil tisu untuk mengelap mulutnya yang basah akibat terkena muncratan susu coklat

"Yah papi kok gitu sih, aku gak mau satu sekolah sama abang, kan itu sekolah punya papi" protes fania sambil cemberut dan menekuk mukanya yang keliatan masam

"Gak ada penolakan" ucap Jordy dengan nada tegas gak bisa diganggu gugat

"Udah berangkat gih lo pada, udah jam 7 lewat loh nanti telat lagi" lerai Reren dengan nada yang terkesan ngusir

"Idih ceritanya ngusir nih? Oke ayok bang berangkat" kata Fania dan langsung menarik tangan Rino untuk pergi

"Kita berangkat dulu yah mi pi" seru Rino dan dilanjutkan mencium punggung tangan kedua orangtuanya diikuti oleh Fania

"Gue pergi dulu, gue gak mau ganggu orang yang lagi bermesraan, ntar jadi obat nyamuk lagi" ucap Fania dengan nada malas

"Syukur tau diri, dah sono lo pergi ganggu aja lo" ujar Reren dengan sinis

"Oke lanjutin kalo mau maen kuda kudaanya, hati hati kebablasan, jangan lupa pake pengaman pi. Aku gak mau punya adek" ucap Fania dengan cengengesan dan langsung berlari menyusul kakaknya yang sudah duluan pergi ke sekolah

"KAMPRET, ANAK SIAPA SIH LO SINI GAK, GUE GIBENG BIAR NYAHO LO" teriak Reren menggelegar di seluruh penjuru rumah

"Anak mami sama papi, hasil goyangan papi dan mami waktu malam jumat" ucap Fania dengan suara yang lantang dari arah teras rumah

"Njirrrr, pergi gak lo sekarang" ancam Reren yang sudah berada di teras rumah sambil melepas sendal yang ia kenakan dan diarahkan ke wajah Fania

"Oh, selow bro gak usah makek pegang senjata segala, ntar aja kalo gue udah berangkat baru boleh pegang senjata papi sepuasnya deh" seru Fania dan langsung masuk kedalam mobil dan segera ngacir meninggalkan rumah

"FANIAAAAAA" teriakan menggelegar terdengar kembali dari mulut Reren

Jordy yang melihat tingkah lucu anak dan istrinya itu hanya bisa tersenyum sambil geleng geleng kepala. Keduanya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.

*****
Masih pemula jadi mohon kritik dan sarannya :)

Next

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang