Part 36

1K 28 9
                                    

Part ini sebagian besar isinya ver nya si Revan dan kegiatannya

Jika menemukan typo kalian bisa komen, karena part ini gak aku revisi dan langsung aku up

Part ini lumayan panjang. So Selamat membaca.......

Masalah dalam setiap hubungan itu wajar. Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Hadapi dan jangan lari!

Dilfania Anastasya Sander💕

--------------------

Senin 18 Mei 2020
Jakarta, 06.45 am

Empat hari semenjak kepergian fania sekeluarga yang mendadak, Revan kembali menjalankan aktifitasnya seperti biasa, ya walaupun tidak sepenuhnya lancar. Pagi ini seperti biasa revan berangkat kesekolah, dengan segera revan menghampiri Tari-mamanya untuk berpamitan

"Revan berangkat dulu, assalamualaikum" hendak saja kaki revan melangkah, mamanya bersuara

"nanti pulang sekolah gausah main, langsung pulang"

revan memandang sang mama dengan bingung, tumben sekali mamanya menyuruhnya langsung pulang "Emang ada apaan ma?"

"Rahasia... pokoknya cepet pulang. Awas aja kalau telat" ucap Tari melotot membuat revan mencibir pelan

"kalau telat ya periksa lah, kok susah"

"Ehhh"

Revan langsung menggelengkan kepalanya kuat kuat ketika dirasa sang mama menatapnya horor. menghindari hal yang tidak diinginkan dengan segera revan kabur dari hadapan mamanya

"huh dasar"

***
Setelah ujian praktek selesai, Revan dan duo kembar berencana untuk bolos ke warung mang Arip. Hm sudah lama sekali mereka tidak berkunjung kesana.

Koridor lantai tiga nampak sangat sepi, karena ini masih jam produktif untuk anak kelas tiga. Revan berjalan beriringan bersama duo kembar dengan Ardho berada ditengah.

"Gimana bos? Lewat depan ,belakang, samping atau kiri nih" tanya Ardho menaik turunkan alisnya

"Apanya?" tanya revan polos

"Keluarnya lah"

"Apanya yang keluar?"

Sabarr tahan Ardho sabar

"Kita lah"

"Lah kita mau kemana emang?" ardho menghentikan langkahnya diikuti Revan dan Ardhi. Ardho memandang revan kesal, euh rasanya Ardho ingin memeras otak Revan yang katanya sangat pintar itu

"Emang bener ya manusia tiada yang sempurna" ucap Ardhi dengan datar

"Apaan dah mana gue ngarti sih" revan kesal sendiri jadinya. Revan aja kesal apalagi si kembar

Ardho mencoba menahan kekesalanya, dengan senyumanan dipakasa adho kembali bertanya "kita bolos lewat mana bos" lihatlah bahakan giginya nampak berjejer rapi

Revan manggut manggut doang kemudian berjalan menyusul Ardhi yang sudah duluan

"sialan malah ditinggalin. Untung boss tuh orang"

Mereka bertiga tiba ditembok samping sekolah.mereka melemparkan tasnya keluar terlebih dahulu. Ardhi terlebih dahulu memanjat pohon mangga yang digunakan untuk mempermudah naik keatas pagar setinggi kurang lebih dua meter. Setelah Ardhi berhasil turun kemudian giliran Ardho menyusul.

Setelah si kembar berada diluar sekolah, sekarang giliran Revan yang mencoba memanjat pohon mangga

"ayo bos keburu ada yang liat entar" ardho sudah berteriak dibawah sana

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang