Part 44.1

553 19 4
                                    

Selamat malam semua dan selamat membaca

Jan lupa voment biar aku semangat nulisnya...

Seneng kan lo pada aku update malem ini

------------------

Terhitung sudah seminggu lamanya semenjak kepergian Revan ke Inggris, tenang hubungan Fania dan Revan masih adem ayem kok tanpa gosip yang menerpa, untuk saat ini, gak tahu kalau besok.

Pagi ini hari pertama masuk sekolah, yang artinya Fania harus bangun pagi untuk memulai harinya sebagai siswi kelas 12, ya walaupun aslinya Fania sudah lulus sih, tapi daripada gabut dirumah mending dia sekolah.

"Dek turun cepet"

Fania mendegus pelan, padahal ini masih jam 06.00 tapi dengan tidak ada akhlaqnya Rino tadi menggeret tubuhnya kedalam bathup berisi air dingin yang membuatnya mau tak mau bangun pagi. Ngomong ngomong Rino kuliah di Indonesia sembari melanjutkan bisnis keluarganya, terbukti sekarang Rino langsung menjabat menjadi Direktur muda di perusahaan Sander Company.

"Sebentar elah" saut fania saat Rino mengedor pintu kamarnya tidak santai

Dengan langkah ringan Fania menuruni anak tangga dengan Rino disebelahnya. Hari ini Rino free tidak ada jadwal kuliah jadilah dia malas malasan dirumah.

"Ciee yang udah kelas tiga" ucap Rino sembari merangkul bahu adiknya erat.
Fania memukul tangan Rino yang terasa mencekik lehernya, "lepasin ish! Kecekek leher gue bang" protesnya

"hehe maap maap" ucapnya cengengesan. Tangan Rino masih bertengger dibahu Fania, bedanya sekarang sedikit renggang rangkulannya

"lepasin woi, lo belum mandi bangsul!" teriak Fania kesal. Rino malah tertawa kencang dan sekarang dia malah merapatkan tubuhnya memeluk Fania

"kapan lagi kan lo dipeluk cogan kaya gue" kekehnya

"Lo bau goblok! Lepasin ih" fania langsung mendorong tubuh besar Rino kemudian berlari menghampiri Reren yang sedang menyusun piring dimeja makan.

"MAMIIII.."

Reren menoleh malas, selalu setiap pagi kedua anaknya membuatnya pusing, "Udah buruan duduk kalian" ucapnya

Rino yang baru saja datang langsung mengambil posisi duduk disamping papanya. "Selamat pagi my parents" sapanya tersenyum lebar

"pagi abang" jawab papa dan mamanya bersamaan

Setelahnya, ritual makan keluarga Sander berjalan secara tenang, hanya terdengar dentingan sendok dan garbu yang menemani pagi ini.

"Dek sini deh deketan" perintah Rino menyuruh fania yang duduk didepannya mendekat

"Ogah ah" jawab Fania yang baru selesai makan

"Sini buruan" kekeuhnya. Akhirnya dengan perasaan gak enak fania memajukan wajahnya dihadapan abangnya.

"ARGGHHHH"
"RINO BABI MULUT LO BAU SETANNN!!"

"BEHAHEHAHAHA" rino langsung tertawa terhabak bahak sampai jatuh dari kurusi dan gulung gulung diubin, persis gembel.g

Fania menggerutu kesal, kedua tangannya masih menutup hidungnya. Ya gimana gak kesal, Rino bersendawa dengan keras didepan wajahnya, apalagi Rino belum gosok gigi tadi pagi, kebayang gak tuh.

Jordy hanya bisa geleng geleng melihat kelakuan kedua anaknya, untung acara sarapan mereka telah usai saat Rino bersendawa tadi, kalau belum sudah bisa dipastikan kalau Rino langsung dicoret dari KK. "Adek ngomongnya jangan kasar" Tergur Jordy

Fania langsung cengengesan setelah menyadari ucapannya tadi, "ya habisnya abang jorok banget ih" kesalnya.

Rino masih tertawa sampai tubuhnya berada dibawah kolong meja makan, ya gimana ya. Bagi Rino menjahili adik kecilnya merupakan kegiatan paling menyenangkan. "Behahahah njir perut gue keram ini"

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang