"Ada benarnya jika kita harus membiarkan orang lain berbicara sebelum kita memutuskan sesuatu"
###Seminggu telah berlalu, setiap bella bertemu angga dia pasti menghindarinya.
Bella makin sering melamun membuat tari gemas sama sahabatnya itu.
Sedangkan angga setiap harinya memikirkan bella, kadang sampai tidak fokus belajar.
"Kalo masih cinta ngapain diputusin sih? Yang capek juga kan lo" omel tari
"Kalau sakit hati ngapain bertahan" balas bella lalu mendapatkan tatapan gemas dari tari
"Tapi kan bel, lo itu masih cinta sama angga. Kenapa lo putusin tanpa alasan yang jelas?"
"Gue mutusin juga pasti ada alasannya, tar" bella mengambil novelnya lalu membacanya
"Haduhh,, kisah percintaan lo rumit amat sih. Bukan gue yang alamin tapi gue yang pusing" ucap tari sembari tiduran diatas meja
Jujur saja, bella masih memiliki perasaan kepada mantan pacarnya itu.
Tapi apa daya otaknya tak bekerja sama dengan hatinya, dia lebih memilih untuk diam.
Lagipula angga pun pasti tak memikirkannya karena wanita yang ditemuinya waktu itu.
~~~
"Angga, tiga hari lagi gue udah mau balik" ucap shinta, wanita yang ditemui angga tempo hari.
"Cepat amat, lo rindu sama pacar lo itu? Dasar anak zaman sekarang" balas angga sambil memakan beberapa cake
"Iyalah, gue gak tahan ninggalin dia" shinta malu malu
Angga menatap wanita itu jijik lalu melemparkan bantal yang ada dikakinya.
"Aelah kampret lo mah, Lo harusnya bersyukur gue datang nengok lo. Gue pikir lo udah mati membeku disini, mengingat betapa dinginnya Lo dulu" cerocos shinta
"Eh, btw lo pernah bilang kalo lo punya cewek. Mana dong tunjukkin ke gue" shinta mendekati angga
"Gue udah putus"
"What? Are you kidding me? What happened?"
"Waktu kita pergi di mall, ternyata ada pacar gue, trus-" ucapan angga terpotong
"Trus dia mengira kalau gue selingkuhan lo? Gitu?" Sambung shinta
Angga mengangguk
"Oh my, trus lo nggak jelasin?!"
"Nggak, dia langsung marah dan minta putus" angga menghela nafas
"Yatuhan cowok satu ini kasihan banget, ternyata udah jomblo" shinta malah meledek angga
"Sepupu apaan lo, gue nggak bakalan anggap lagi" ucap angga
"Gini, lo tenang aja. Biar gue yang bicarakan ini dengan mantan pacar lo. Namanya siapa?"
"Bella"
"Nah itu, bella. Minta nomornya" shinta meminta nomor bella kepada angga
"Sebelum gue pulang, gue bakalan pastiin dia nggak bakalan salah paham sama gue" ucap shinta mengangkat jempolnya
Angga bertepuk tangan lalu memeluk sepupunya yang sudah dia anggap sebagai kakak kandungnya.
"Thanks, shin" gumam angga
"Gue tau semenjak mami sama andara gak ada, lo udah berubah banyak. Gue nggak bisa buat lo menderita, ga. Gue sayang banget sama lo. Jadilah adik yang baik" batin shinta
KAMU SEDANG MEMBACA
The Playboy VS The IceGirl
Teen FictionBella Fransiska Hana, Cewek dengan tubuh bak model, wajah yang cantik, rambut hitam yang panjang, dan juga Pintar. Tapi siapa sangka sifat Jutek dan Dingin itu dimilikinya. "Emang sifat luar gue kaya gini, tapi kalo udah deket, bakalan tau sifat g...