Sorak sorakkan para siswa kelas XII memenuhi ruang auditorium sekolah SMA Prawira Cendana. Bagaimana tidak, ibu kepala sekolah baru saja mengumumkan bahwa mereka berhasil lulus 100%.
"Selamat ya bel, lo jadi salah satu siswa lulusan terbaik" ujar Rio
"Thanks ya, Ro" balas bella
Bukannya tidak senang, tetapi Bella merasa kosong karena hampir tiga minggu Angga belum pernah mengabarinya lagi.
"Akhirnya kita lulus juga" ucap tari senang
Bella tersenyum kecil. Dia masih merindukan sosok pria yang membuat hatinya kini terasa kosong.
"Gue keluar dulu ya" pamit bella
Bella keluar dari auditorium berjalan menuju ke rooftop
"Andai saja kamu disini" ucap bella menundukkan kepalanya
"Tapi sayangnya itu hanya sekedar pengandaian saja" ucapnya lagi
Bella duduk menikmati keindahan sekolahnya, disaat seperti ini pun Bella berharap angga berada disampingnya membuat dirinya tersenyum.
"Kamu keterlaluan, Ga"
"Tega kamu gak ngasih kabar sama aku"
"Aku gak akan maafin kamu" Ujar Bella menahan tangisnya
###
Hari berlalu begitu cepat membuat Bella makin tenggelam dalam kesendiriannya. Harusnya di saat itu dia bersenang-senang dengan sahabatnya, tapi nyatanya tidak demikian.
Sejak pengumuman kelulusan Bella hanya berdiam diri dirumah dan tak mau di ganggu oleh siapa pun. Hal itu membuat Edbert menjadi khawatir, dia takut bahwa trauma adiknya akan kembali lagi.
Tok tok tok
"Hana" panggil Edbert di depan kamar Bella
Bella tak merespon panggilan Edbert. Membuat Edbert menjadi resah.
"Hana, bukain abang pintu. Kok jadi gamau ngomong sama abang sih?" tanya Edbert sambil bersandar di tembok
Ceklek
"Apaansih abang ganggu aja" ucap Bella kesal
Edbert langsung masuk kedalam kamar Bella dan duduk di tempat tidur. "Kamu kenapa? Kok malah di kamar aja? Kamu gak keluar bareng teman-teman kamu" ujar Edbert
Bella merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur dan memainkan ponselnya.
"Kok gak dijawab?" Tanya Edbert lagi
Bella menatap Edbert kesal. "Abang kepo" jawabnya singkat
"Hana" Panggil Edbert lembut
Bella memutar bola matanya kesal, kemudian duduk berhadapan dengan abangnya. Sudah dipastikan bahwa dia tak bisa menghiraukan Edbert, karena abangnya itu akan bertanya sepanjang hari sampai bella benar-benar menjelaskan masalahnya.
"Aku malas keluar" ucap Bella
"Tumben, ada apa?"
"Nggak, cuma malas aja"
"Pasti ada alasannya, bukan?"
"Lagi rindu" jawab bella membuat edbert tersenyum
Edbert mendekat lalu memeluk Bella. "Positif Thinking aja, mungkin dia sibuk, atau ponselnya hilang, kita kan nggak bakalan tau" ujar Edbert
Bella mengangguk mengerti. "Jangan sedih"
"Gak ada Angga yang meluk kamu, kan masih ada abang" celoteh Edbert
KAMU SEDANG MEMBACA
The Playboy VS The IceGirl
Teen FictionBella Fransiska Hana, Cewek dengan tubuh bak model, wajah yang cantik, rambut hitam yang panjang, dan juga Pintar. Tapi siapa sangka sifat Jutek dan Dingin itu dimilikinya. "Emang sifat luar gue kaya gini, tapi kalo udah deket, bakalan tau sifat g...