Part. 52

2.7K 89 2
                                    

Melan dan tasya masih menatap tidak percaya kepada seseorang yang sedang berjalan kearah mereka.

Orang itu tersenyum sinis. "Dari awal gue udah duga kalau kalian pasti ada dibalik kecelekaan angga"

"Dan dugaan gue emang bener" sambungnya

Tasya makin gelagapan. "Ro ini nggak seperti lo kira" ujarnya

"Hahahaha" rio tertawa henyak lalu menatap tasya tajam."Terus yang gue kira gimana dong?"

Tasya hanya diam, dia tau bahwa rio juga menyukai bella jadi dia yakin kalau cowok itu tidak suka jika bella menderita.

Melan memegang pergelangan rio. "ro, tolong jangan lapor kita berdua, gue bakalan ngaku kok sama bella dan angga"

Rio menarik pergelangan tangan melan, meninggalkan tasya sendirian. Rio berjalan menuju parkiran sekolah. "Masuk" ujar rio pada melan

Melan hanya bisa mengikuti perintah rio. Saat keduanya sudah berada dalam mobil melan mulai membuka suara.

"Rio"

Rio diam tak menjawab panggilan melan.

"gue mi—"

"Kenapa lo gak pernah sadar?" Tanya rio memotong ucapan melan

"Hah?" melan menatap rio bingung

Rio membalas tatapan melan. "gue nanya, kenapa lo gak pernah sadar kalau angga cintanya sama bella bukan sama lo?"

Melan terdiam. "Lo cinta gak sih sama angga? Kalau lo emang cinta sama dia seharusnya lo bisa berkorban untuk kebahagiaan dia!"

"tapi ini apa? Lo malah celakain dia dengan ide gila lo sama tasya! Lo suka dia mati??!" bentak rio

Mata melan mulai berkaca-kaca, dia tidak tau kalau semuanya akan menjadi kesalahannya walaupun dia mengerjakan itu bersama dengan tasya.

"Lo gak pernah rasa apa yang gue rasa, Ro!" balas melan dengan suara seraknya akibat menahan tangis

"Kata siapa gue gak pernah rasa?! Gue juga cinta sama bella, tapi gue rela dia sama angga karena itu kebahagiaannya"

"Lo juga harus bisa relain angga sama bella, lo bisa temukan cowok yang lebih baik dari angga" ujar rio pelan

Rio menangkup kedua bahu melan lalu menatapnya dalam. "Lo harus ngaku sama angga dan bella, siapa tau mereka bisa maafin lo"

Melan mengangguk mengerti, dia menghapus air matanya. "Thanks ro" ucap melan tulus

"Kalau lo butuh teman curhat, lo bisa panggil gue" ucap rio menawarkan diri

Melan kembali mengangguk. Melan k mudian mengambil ponselnya lalu mengirim pesan pada seseorang.

###

Melan memasuki sebuah kafe besar dan mencari seseorang. Dia langsung menghampiri seorang cewek berambut panjang yang duduk sibuk dengan ponselnya.

"Bella" panggil melan pada cewek itu

Cewek yang bernama bella itu langsung berbalik saat namanya dipanggil. Melan segera duduk dihadapan bella lalu mulai berbicara dengannya.

"Gue mau bicara sesuatu sama lo" ujar melan

Bella mengangguk lalu mulai mendengar melan dengan seksama.

"gue mau minta maaf sama lo dan angga"

Bella menatap melan bingung. "maaf? Untuk apa?"

Melan menundukkan kepalanya lalu kembali menatap bella. "Kecelakaan angga itu..."

The Playboy VS The IceGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang