Part 50

2.8K 110 13
                                    

"Aku berusaha menemukan memoriku yang hilang demi kamu walaupun harus sesakit ini"

###

Flashback on

"Lo yakin, sya?" tanya melan dengan raut wajah khawatir

Tasya tersenyum penuh kemenangan. "Tentu saja gue yakin, rencana kali ini pasti berhasil, gue pasti bakalan berhasil buat bella menderita"

"Tapi ini beresiko banget sama angga, kalau dia kenapa napa gimana?" melan tak berhenti berceloteh

Tasya menatap melan tajam. "Dia bakalan baik-baik aja, lo urusin sopirnya nanti gue yang susun rencananya" ujar tasya

Tasya dan melan melakukan pekerjaan busuk mereka dengan menyogok sopir yang akan menjemput angga di bandara.

Mereka sengaja menyogok sopir angga agar bisa melukai angga dan menyingkirkan bella dengan menuduh bella yang menyuruh sopir itu.

Situasi tasya dan melan menguntungkan karena sopir angga sangat membutuhkan uang untuk anaknya sehingga mudah untuk dibujuk.

"Nanti kalau angga nanya sama bapak, bilang saja bella pacarnya yang nyuruh bapak. Oh iya, jangan bilang kalau saya yang suruh pak" perintah melan

Pak sopir itu hanya mengangguk lalu menerima sejumlah uang yang diberikan oleh melan. Setelahnya dia menjemput angga di bandara.

Ditengah perjalanan pak sopir itu sengaja melajukan mobilnya diatas rata-rata, angga yang sedang tertidur tidak menyadari akan situasi itu.

Pak sopir sengaja menabrak beberapa tumpukan kardus bekas yang sudah disediakan tasya dan tak sengaja menabrak pagar taman hingga dibagian kiri mobil rusak parah.

Keadaan pak sopir itu tidak terlalu mengenaskan karena bagian kanan mobil tak sempat menabrak pagar, namun saat dia melihat angga hatinya terluka melihat tuannya yang sudah berlumuran darah.

"Den angga, maafkan saya" ucap bapak itu sambil menangis lalu pingsan

Angga merasa hidupnya telah usai, baru saja dia kembali dari korea untuk bersenang senang, tetapi takdir berkata lain.

Dari kejauhan melan dan tasya melihat kejadian itu dan langsung berlari ke arah mobil.

"Telfon ambulans" ujar tasya sambil berlari

Namun keduanya berhenti saat melihat seorang cowok mendatangi mobil itu lalu menelfon ambulans.

Ya! Dia adalah rio, mantan ketua OSIS.

"Aduh gimana ini ada rio" ujar tasya

Namun melan tak peduli dan kembali berlari menuju ke arah mobil yang di tumpangi angga.

"ANGGA!!" pekik melan saat melihat kepala angga yang berlumuran darah

Rio mencoba menenangkan melan yang menangis dan melihat ke arah tasya yang wajahnya sudah terlihat gelisah.

Ambulans sudah datang dan membawa angga serta pak sopir ke rumah sakit, tasya sudah menelfon mama dan papanya dan mereka sudah tiba di rumah sakit beberapa menit yang lalu.

Melan masih saja diam dan tak mau berkata kata, matanya bengkak serta wajahnya sudah pucat, dia juga pasti merasa khawatir dan gelisah.

"Sya, gue perlu bicara sama lo" ujar melan

Kaduanya menjauh dari keluarga yang datang dan menuju ke tempat yang sepi.

"Ini semua gara-gara rencana lo yang gila itu" ucap melan tajam

The Playboy VS The IceGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang