.... bagaimana bisa hanya dengan sebuah senyuman darimu, mampu membuat jantungku berdegup kencang....
*
**
***Keesokan paginya Reina berusaha melakukan semuanya seperti biasa walaupun pikirannya sedang kalut. Karena, tak bisa dipungkiri, ia masih teringat kejadian semalam. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan dan katakan jika nanti Bagus terbangun.
Ini hari minggu, dan Reina tak membangunkan Bagus. Tadi, temannya kembali menghubungi, untuk bertemu di sebuah kafe di dalam sebuah Mall. Tapi, ia tak enak, jika nanti jika bertemu Arya. Kemarin ia telah meminjam uangnya. Tak mungkin juga ia meminta kepada Bagus, mengingat apa yang ia lakukan semalam.
Ponselnya berdering saat ia sedang melamun sambil mengelap kaca jendela. Ia terperanjat, hampir saja ponselnya terjatuh.
"Apaan sih?" Sahut Reina langsung tanpa menyapa terlebih dahulu.
"Ya elah, ni bocah. Gue belum ngomong apa-apa, udah dibentak aja."
"Ya udah.. maaf.. kenapa, Del?" Ujar Reina kemudian dengan nada malas.
"Sumpah deh, lo lagi PMS yah? Gue cuma mau nanya, nanti jam 10 gue mau otw ke Mall, lo mau nebeng gue nggak? Gue bawak motor sendiri neh, gue ingat kok, kalau lo lagi bokek."
"Kayaknya, aku nggak jadi ikut deh.."
"Jangan gitu donk, Rei. Please ikut yah...."
Setelah beberapa bujukan maut dari Adel, akhirnya Reina mengiyakan.
"Okay, gue jemput yah, Rei."
"Jangan!" Refleks Reina menjawab seperti itu, karena ia sudah tak tinggal dengan Ayahnya. Ia juga belum ingin teman-temannya tau tentang pernikahan mereka. Jika, ia memberitahukan tempat tinggalnya yang baru, teman-temannya pasti mencurigai dirinya.
"Loh, kenapa, Rei?"
"Mm... Itu... Mmm... Aku bisa pergi sendiri, kalian duluan saja. Nanti aku susul, jam 10 kan?"
"Ya sudah, kami duluan."
Lalu mereka mengakhiri panggilan tersebut.
"Huh!! Sampai kapan aku bersembunyi seperti ini!" Celetuk Reina.
****
Di sebuah Mall.
Reina melangkahkan kakinya menuju sebuah kafe tempat ia dan teman-temannya berjanji untuk bertemu.
Reina menghampiri teman-temannya yang telah melambaikan tangan padanya. Disana sudah ada Adel, Viya, Arya, Rendi, dan Maya.
"Apakah aku yang terakhir datang?" Usut Nadine saat menyadari wajah masam teman-temannya.
"Iya, Rei. Kami belum mesan makanan, karena nungguin kamu..." Ujar Maya.
"Kalau begitu, Rei. Sekarang giliran lo.." timpal Adel.
"Giliran apa?" Tanya Nadine kembali.
"Sekarang lo yang pergi ke meja kasir bayarin minuman kita, terus pesanin kita makan..."
"Apa? Eh, gila aja kalian, mana uang aku." Tolak Reina.
"Ya elah, Rei. Yang nyuruh pakai uang lo tu siapa?! Kan gue bilang bayarin minuman kita aja, ya uangnya uang kitalah. Baperan amat sih lo.."
"Oh... Hehe... Iya maaf..." Ujar Reina. "Ya udah, sini aku pesanin kalian mau pesan apa, terus sini mana uang kalian aku bayarin."
Setelah mendapatkan uang teman-temannya Reina berjalan ke meja kasir dan membayar lalu memesan apa yang teman-temannya mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.CEO vs Bad Boy
RomanceSeharusnya Reina memilih Chandra, tapi kenapa ia jadi menikah dengan Bagus. Kalau dibandingkan saja mereka bagaikan langit dan Bumi. Chandra adalah seorang pria sempurna di Mata para wanita, selain tampan, postur atletis, serta sopan, ia juga seoran...