Chapter 29 - Gerutuan malam

1.7K 74 23
                                    

...Ia tak sadar jika hatinya telah lama terebut...

*
**
***

[Maaf slow update. No details proofreading.]

Bagus yang sempat membeku karena tamparan Reina, akhirnya tersadar dan mengejar Reina.

"Lepas!" Ronta Reina ketika Bagus memeluknya dari belakang agar ia tak bisa pergi.

"Nggak! Gue nggak bakalan lepasin lo!"

"Lepasin!" Teriak Reina. Namun, lagi-lagi kekuatannya Bagus jauh di atas Reina, sehingga ia tak bisa melepas pelukannya Bagus.

Elisa tertawa di dalam hatinya saat melihat Reina menangis seperti itu.

Bagus yang tak ingin Reina pergi, kemudian menggendong Reina, menaruhnya di pundaknya. Ia tak perduli jika Reina memukulinya sedari tadi.

"Gue minta elo pergi dari hadapan gue sekarang juga!" Titah Bagus kepada Elisa.

Elisa berpura-pura menangis, dan lari keluar unit apartemen tersebut.

"Hiks! Lepasin aku br*ngs*k!" Reina meronta dan terus memukul punggungnya Bagus.

Bagus tak perduli, iapun membawa Reina ke dalam kamarnya dan melempar Reina ke atas ranjang.

Seketika Reina langsung berlari lagi ke arah pintu. Namun, sayang Bagus telah mengunci pintu itu tadi.

"Hiks! Siniin kuncinya!" Teriak Reina.

Bagus melempar kunci itu ke sembarang arah. Perlu waktu untuk mencarinya.

Reina yang membara, kembali menghampiri Bagus dan menamparnya sekali lagi. Juga, memukuli dadanya Bagus sambil terus menangis.

"Rei! Gue bisa jelasin, gue nggak sehina itu." Bagus berusaha menjelaskan, namun Reina seperti tuli akan perkataan Bagus. Ia terus menangis dan memukuli Bagus.

Bagus tak tega melihat itu dan langsung memeluk Reina kembali.

"Maafin gue, Rei." Bagus memeluk Reina lagi.

"Hiks, kamu jahat! Hiks.. aku ta..tau..hiks.. kalo kamu nggak cinta sama aku.. hiks.. tapi, kenapa.. hiks.. kenapa harus selingkuh di kamar ini...? Hiks.. inikan kamar kita... Huaaa....." rengek Reina di dalam pelukannya Bagus.

Bagus melepas pelukannya, tapi tetap memegangi tubuh Reina dan memandang mata istrinya itu seraya berkata. "Rei, sumpah demi apapun, gue dijebak sama tu cewek gila. Gue beneran nggak ngapa-ngapain dia.." terangnya.

"Hiks.. memangnya ngapain dia ngejebak kamu?! Kan kamu yang suka sama dia! Hiks..."

Reina tak tahu jika Elisa sudah berganti haluan, ia tak lagi mengejar Chandra tetapi Bagus. Itu juga karena Bagus tidak pernah memberitahukannya akan hal itu. Pantas saja ia curiga kepada Bagus bukan Elisa.

"Rei, maaf gue baru cerita. Tapi, tu cewek udah berubah. Dia bilang dia sekarang sadar kalo dia ke Chand itu cuman karena kagum, makanya dia lebih milih gue, dan suka ama gue sekarang. Terus pas tau gue udah nikah, gue kira dia bakalan nyerah, eh ternyata dia terus berusaha buat dapetin hati gue lagi. Tapi, beneran, Rei. Gue udah nggak suka sama tu cewek." Ungkap Bagus, karena Reina belum merespon dan tetap menangis. Ia melanjutkan ceritanya. "Dia datang kemari buat curhat, jadi karena gue nganggep dia temen, gue dengerin aja dia cerita, tapi gue nggak tau kalo pas gue mandi, dia masuk ke kamar dan bakalan ngejebak gue, Rei.."

Reina masih belum ingin memandang wajahnya Bagus, walaupun Bagus sudah memaksa istrinya itu ia tetap mengalihkan pandangannya.

"Hiks... Tapi dia udah dua kalikan ke sini hiks.. pas aku nggak ada..?" Selidik Reina.

Mr.CEO vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang