Chapter 06 - Kisses

2.3K 69 8
                                    

....kiss me like you wanna be a lover, don't kiss me like you wanna eat me...

*
**
***

Reina meneguk salivanya saat tubuh Bagus benar-benar menyentuh tubuhnya. Mereka sangat dekat, entah perasaan apa. Namun ia merasakan gelenyar aneh di seluruh tubuhnya saat tiba-tiba tangan Bagus meraba pahanya.

*Tok... Tok.. tok...

Diam-diam Reina bersyukur karena merasa terselamatkan oleh suara ketukan pintu tersebut.

"Kak, ada yang ngetuk pintu.." ujar Reina.

Namun, Bagus tak perduli. Ia terus mendekati Reina dengan tangan nakalnya di paha Reina.

"Biarin aja... Palingan nggak penting.." balas Bagus dan terus melancarkan aksinya.

"K.. k.. ka.. kak.. kak Bagus..." Reina terbata saat menyeru nama Bagus, karena sesuatu yang basah dan kenyal tengah mengecupi lehernya.

"Hmm..." Bagus hanya bisa menjawabnya dengan deheman karena mulutnya sedang sibuk.

Tubuh Reina kaku, jemari tangan dan kakinya membeku. Namun, semakin lama kecupan itu memanas di lehernya. Reina sangat ingin mendorong tubuh Bagus. Tetapi, tubuhnya membeku.

*Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan semakin keras.

*Ting.. nung...

Kali ini orang itu menekan bel unit apartemen mereka.

"Kak... Kak... Bagus... Ada tamu..." Seru Reina lagi. Namun, masih sama Bagus tidak bergeming. Sebaliknya, tangan Bagus kini semakin intense mengelus paha Reina yang masih terbalut celana jeans. Hal itu membuat Reina tak nyaman, saat tangan itu tiba di atas daerah sensitifnya. Ia refleks mendorong tubuh Bagus.

Bagus terjungkal, ia lalu menatap wajah Reina tajam, seperti serigala yang kehilangan mangsanya.

"Ma.. maaf, Kak. Aku mau buka pintu dulu!" Pamit Reina segera dengan nada terburu-terburu. Lalu ia segera bangkit dan melangkah menuju pintu.

Bagus mendengus kesal dan matanya mengikuti langkah Reina yang terlihat setengah berlari.

"Selamat sore!!!" Sapa seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan.

"Oh... Selamat sore!" Reina menyapa kembali.

"Perkenalkan, saya Monica. Biasanya dipanggil Bu Monic, tapi kalau dipanggil 'Kak' juga nggak papa. Hihi.." Monica menyelingi perkenalannya dengan candaan. "Saya tinggal di unit sebelah, jadi kita tetangga. Saya tinggal bersama suami saya, biasa dipanggil Roni, dan anak saya yang masih TK, Naira."

Reinapun memperkenalkan dirinya juga, "saya Reina, saya baru pindah kesini bersama... Mm... Su.. su.. suami saya, Bagus." Masih agak canggung di lidah Reina untuk memperkenalkan Bagus sebagai suaminya. "Suami saya udah beberapa minggu tinggal di sini, dan kalau saya baru beberapa hari di sini."

"Oh... Apa kalian pengantin baru? Hehe... Maaf, kalau saya menganggu privasi kalian."

Reina tersenyum canggung, "i.. iya.. kami baru saja menikah."

"Begini, sebenarnya tujuan saya kemari ingin mengundang kalian untuk datang ke acara mingguan kita di gedung apartemen ini. Emm.. biasanya, setiap hari sabtu, para wanita khususnya yang sudah berkeluarga mengadakan arisan, lalu yang pria juga ikut ngumpul gitu. Tujuannya sih buat mempererat tali silaturahmi. Kan biasanya lingkungan apartemen itu identik sama kehidupan masing-masing, jadi di apartemen kita ini, kita mau menciptakan lingkungan bertetangga yang baik. Bagaimana apa kalian mau?"

Mr.CEO vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang