Chapter 26 - Di antara dua wanita

1.3K 61 10
                                    

....dia yang lebih dulu datang, tapi dia yang lain yang lebih dulu setia....

*
**
***

[No details proofreading. Jadi, jika ada tulisan atau alur yang salah,jgn sungkan utk memberitahukan author. Thx.]

Sudah dua hari terhitung sejak Reina menjalankan rencananya. Menurut perhitungannya lewat aplikasi yang ia unduh berdasarkan saran dari Adel. Masa suburnya juga tinggal dua hari lagi. Namun, ia tak punya alasan lain lagi untuk meminta 'itu' kepada sang suami. Karena sudah dua hari mereka melakukannya tanpa pengaman. Setidaknya dia harus punya rencana lainnya lagi.

Siang itu, Reina sedang sendirian di apartemen mereka. Bagus sedang pergi bekerja. Iapun memanfaatkan waktu yang ada untuk menyusun rencana lain.

Sebenarnya, Reina malu untuk meminta sarannya Adel, sedangkan sahabatnya itu belum pernah menikah. Jadi, menurut sarannya Adel sebelumnya, iapun menyempatkan diri untuk membaca beberapa cerita rekomendasi di Wattpad.

"Ih.. kok cerita yang Adel baca banyak adegan dewasanya sih..?"

Pipinya Reina memerah, tubuhnya memanas ketika membaca cerita-cerita tersebut.

Padahal, itu hanyalah adegan di dalam cerita, sedangkan ia telah melakukan prakteknya bersama sang suami.

"Mmm... Kayaknya adegan ini cocok nih dipraktekin besok pagi, biar Bagus nggakk bisa nolak aku.. hehe..." Gumam Reina.

****


Sementara di kantornya Bagus. Ia kembali dikunjungi oleh Elisa yang kembali mengajaknya makan siang.

Bagus masih menganggap Elisa sebagai teman dekatnya. Jadi, ia setuju saja dengan ajakan Elisa.

Merekapun pergi ke restoran cepat saji terdekat memilih untuk duduk di pinggir restoran dengan dinding kaca.

Elisa memang merasa jika ia bisa mendapatkan hati Bagus kembali, namun dalam makan siang ini, ia hanya membicarakan tentang bersediakah Bagus bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang ia kenal.

"Elis, gue lagi istirahat nih. Entar aja deh kalo lu pengen ngomongin kerjaan.." celetuk Bagus.

"Haha.. maaf deh kalo gitu, Gus." Sahut Elisa.

Dari pinggir jalan itu, sepasang mata telah memperhatikan keduanya sejak beberapa menit lalu dari balik dinding kaca.

"Bagus lagi makan bareng Elisa?" Gumam Reina bertanya-tanya.

Yeah, Reina memang sedang pergi keluar rumah untuk berbincang dengan Adel, namun ia ingin mampir di sebuah restoran cepat saji itu sebelum pergi ke kostnya Adel yang berada di dekat daerah itu. Walaupun Bagus melarangnya keluar rumah, selama Bagus tidak tahu, bagi Reina itu tak apa.

Akan tetapi, yang jadi masalah bagi Reina sekarang bukanlah takut jika Bagus melihatnya. Tapi, tentang hubungan apa yang sedang Bagus dan Elisa jalani saat ini.

"Kayaknya Elisa bahagia banget sama apa yang Bagus omongin." Gumam Reina lagi ketika melihat Elisa tertawa.

Reina mencoba duduk di dekat keduanya, namun berusaha untuk tak terlihat. Sayangnya ia tak bisa mendengar jelas apa yang keduanya bicarakan.

Ponselnya Reina sudah mengamuk, untung saja itu dalam mode getar. Adel telah beberapa kali menelponnya, sahabatnya itu bingung ke mana ia pergi setelah Adel menitipkan makanan yang ia mau di restoran cepat saji terdekat.

Akhirnya, Bagus dan Elisa selesai dengan makan siangnya. Reina tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia sudah seperti seorang mata-mata, ia membuntuti keduanya sambil terus berusaha tak terlihat.

Mr.CEO vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang