Chapter 20 - Akhirnya dia tahu

1.5K 65 5
                                    

....kaupun tau, dan akhirnya menjadi sengketa....

*
**
***

[No details proofreading.]

Keesokan harinya. Tepatnya dini hari, saat matahari belum sepenuhnya terbit.

Reina menggeliat geli, sesuatu yang basah dan kenyal telah menyentuh bagian leher dan tengkuknya. Saat ia membuka mata.

"Kak..!!" Reina sadar bahwa itu semua adalah perbuatannya Bagus yang sedang menciuminya. "Kak Bagus ngapain sih?!"

"Kan elo sendiri yang bilang jatah gue buat pagi.."

Reina akhirnya teringat perkataannya semalam. Tapi, ia merasakn sesuatu di celana dalamnya. "Iya sih, Kak. Maaf aku lupa.."

"Ya udah ayok."

"Tunggu dulu, Kak. Aku mau ke toilet dulu.."

"Ya udah cepetan..."

"Iya, iya.."

Reinapun turun dari ranjang mereka dan menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit Reinapun kembali.

"Ayok, Rei.. cepetan.." Bagus dengan segera membuka kaos tipisnya dan juga boxers-nya.

"Tunggu dulu, Kak." Tahan Reina lagi saat Bagus hendak menyentuhnya.

"Apaan lagi sih, Rei?"

"Mmm.. aku 'halangan', Kak.." ungkap Reina.

"WHAT?! Jangan boong deh, Rei.."

"Ih, ngapain juga aku boong."

"Terus, jatah gue nggak jadi nih?"

"Ya, terpaksa nggak jadi sih, Kak."

"Ya elah, padahal inikan hari minggu. Gue mau puasin sama elo di ranjang. Ya elah, gagal deh.."

"Rupanya cuman itu aja yang ada di otaknya Kakak.."

"Ya udah, sono jangan deket-deket gue, entar gue khilaf.."

"Apaan sih, Kak. Aku mau cuci baju, habis itu mandi kok. Bye bye.." ucap Reina sedikit mengejek karena Bagus gagal mendapatkan jatahnya pagi itu.

****


Siangnya.

"Kak, aku mau keluar bentar. Mau ketemu temanku buat ngelukis bareng." Reina meminta izin kepada Bagus tanpa menyebutkan nama sang teman yang tidak lain adalah Chandra. Ia tak ingin mengundang sengketa.

Untung saja Bagus orang yang cuek, jadi ia tak bertanya nama sang teman.

"Ya udah, tapi sebelum jam empat, elo udah harus pulang."

"Iya, Kak. Aku janji sebelum jam empat udah pulang."

"Ya udah.."

Reinapun mencium punggung tangannya Bagus. "Assalamualaikum.."

"Wa'alaikumussalam."

Sepeninggal Reina. Ponselnya Bagus berdering.

"Ngapain lagi elo nelpon gue?" Usut Bagus.

"Ya ampun, Bagus. Ketus amat, guekan kangen ama kamu. Temenin aku yok, udah lama nggak keliling Jakarta."

"Minta temenin Kak Chand aja sono."

"Ih kok gitu sih, Gus. Tadi, aku udah hubungin Kak Chand, terus dia bilang dia lagi sibuk hari ini. Jadi, nggak bisa."

"Oh, jadi gue pilihan kedua nih ceritanya.."

Mr.CEO vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang