....Aku merindukan dirimu Ayah....
*
**
***Keesokan harinya.
Reina melakukan kegiatan rutinnya seperti biasa. Bangun di pagi hari, menyiapkan sarapan, membangunkan suaminya, serta melakukan pekerjaan rumah. Setelah itu, ia menyiapkan laptopnya untuk mengerjakan skripsi bersama Chandra nanti.
Tepat sebelum ia pergi menemui Chandra, ia teringat akan kue kek pemberian teman-temannya kemarin.
"Oh iya, dimana kue ku itu?" Gumam Reina. Mencari ke segala tempat, lalu saat ia teringat bahwa ada sebuah kotak di dalam kulkas, iapun memeriksa isi kotak itu dan benar itu kuenya. "Aku lupa sama kue ini, kenapa aku nggak ajak Kak Bagus makan bersama aja yah kemaren?"
Reinapun meletakkan kembali kue itu, berpikir bahwa ia akan mengajak Bagus memakan itu bersama nanti. Ia mana tau, jikalau Bagus benci makanan manis dan sempat membuang kue itu ke tempat sampah.
***
Di sebuah restoran.
Reina kini telah duduk berhadapan dengan Chandra."Mm... Kak Chand, kok tumben di restoran? Biasanya kita makan di kafe aja." Usut Reina, yang sebenarnya tak nyaman melihat daftar harga makanan di dalam buku menu.
"Nggak apa-apa, Rei. Sekali-kali aja kok, anggep aja hadiah ulang tahun aku buat kamu." Jawab Chandra dengan senyuman merekahnya.
"Tapikan harga ma..." Ucapan Reina terpotong oleh Chandra.
"Udah Rei, jangan pikirin masalah harganya. Udah bisa tiap hari nemenin aku makan tiap siang aja, aku udah seneng kok Rei.."
"Mmm... Tapikan...." Reina melihat ke seliling restoran yang cukup mewah itu. Hampir semua meja diisi oleh pasangan. Sepertinya restoran ini biasanya dikunjungi oleh banyak pasangan untuk candle light dinner.
"Udah, Rei. Nggak usah bahas yang lain-lain lagi, sekarang kamu pesan makanannya, terus kita makan deh. Jadi, bisa langsung ngerjain skripsi kamu kan?"
"Hmm... Iya deh, Kak." Sahut Reina, walaupun ia merasa tak enak.
Beberapa saat kemudian, saat kedua telah menyelesaikan makan siang mereka.
"Ayo, Kak kita ngerjain skripsinya." Ajak Reina.
"Tunggu, Rei. Aku punya sesuatu buat kamu." Ujar Chandra.
"Hah? Sesuatu?" Reina nampak bingung.
Chandra meraih sesuatu dari dalam saku celananya, sebuah kotak kecil dengan pita berwarna navy. "Ini Rei hadiahku buat kamu.."
"Hah?!" Reina tercengang, ia belum menyambut kotak itu. "Nggak usah repot-repot, Kak! Bisa makan di tempat romantis kayak gini aja aku udah seneng..."
"Ini lain, Rei. Cepetan ambil hadiah ini.."
"Ng.. tapi..."
"Rei, kalau kamu nggak terima kotak ini, aku marah loh..." Ancam Chandra.
"Hah?! Jangan marah dong kak, ya udah aku terima..." Ujar Reina, lalu menyambut kotak itu.
Chandra tersenyum sumringah lalu berkata, "ayo dibuka, Rei."
"Nggak papa dibuka sekarang, Kak?"
"Iya, buka aja.."
"Ya udah, aku buka yah kak.."
Reinapun membuka kotak itu dan seketika wajahnya berseri saat melihat sebuah kalung indah dengan liontin berbentuk bulan sabit dengan miniatur nebula di tengahnya, dan sebuah bintang kecil di rantainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.CEO vs Bad Boy
RomanceSeharusnya Reina memilih Chandra, tapi kenapa ia jadi menikah dengan Bagus. Kalau dibandingkan saja mereka bagaikan langit dan Bumi. Chandra adalah seorang pria sempurna di Mata para wanita, selain tampan, postur atletis, serta sopan, ia juga seoran...