Chapter 18 - Terungkap

1.6K 64 12
                                    




[hari ini cb ini double up, karena sudah lama nggak update. Ini hadiah buat pembaca setianya.]









....iapun terkejut. Tubuhnya membeku dan lidahnya kelu. Sehingga ia tak mampu untuk berseru....

*
**
***

Reina tak mendongak untuk menatap wajahnya Chandra. Namun, ia sangat kenal dengan suaranya Chandra. Dengan terus menunduk iapun menyambut tangannya Chandra.

"Rei, ngomong donk!" Bisik Bagus.

"Mm.. panggil aku Kak Chand aja, kayak si El Bagus ini." Chandra menimpali. Ia belum tau jika itu Reina.

Reina perlahan memperlihatkan wajahnya. "Ka.. kak Cha.. Chand.." serunya pelan dan sedikit terbata.

Sungguh terkejut Chandra saat melihat wajahnya Reina. Sampai-sampai ia membeku dan lidahnya kelu. Tanpa sadar ia mengenggam tangannya Reina begitu kuat, sampai-sampai Reina meringis menahan sakit.

Bagus melihat ekspresi Reina, ia menyadari tangannya Chandra.

"Eh, udahan salimannya, kelamaan. Bukan Muhrim tau.." celetuk Bagus dan menarik tangannya Reina kembali dan mengenggam kembali tangan istrinya itu.

Chandra masih memandangi Reina, dan Reina hanya bisa tertunduk. Sedangkan Bagus tertawa di dalam hatinya.

"Gini nih rasanya gue dulu, nih rasain kak, gimana rasanya kalo cewek yang elo suka diambil sama orang lain. Hahaha.. setimpalkan kita?" Celoteh Bagus di dalam hatinya.

"Eh, kok elo nggak nyebutin nama lo sih tadi ke Kak Chand?" Tanya Bagus berpura-pura tak tau apa-apa di hadapan Chandra.

"Nggak usah, El. Aku sudah tau kok nama istri kamu." Chandra mengatur nafasnya sebelum menyebutkan nama sang pencuri hatinya. "Reina.." ucapnya penuh kehangatan.

Reina seperti merasa terpanggil ia perlahan mendongak dan menatap wajahnya Chandra. Ekspresi wajahnya bagaikan berkata maaf, dan Chandra hanya bisa menahan rasa sakit yang sedari tadi menusuk ulu hatinya.

"Loh kok Kak Chand udah tau sih?" Ucap Bagus. Iya, yeah, iya dia memang sedang bersandiwara.

"Tanyakan saja ama istri kamu, El." Sahut Chandra.

"Di mana kalian bisa kenal, Love?" Usut Bagus.

"APA? LOVE?!" Kata hatinya Reina berteriak. Ada apa dengan Bagus ini, ia rela bersandiwara dan memanggilnya 'Love' hanya demi membuat Chandra cemburu atau apalah itu.

Di lain pihak, Chandra yang mendengar itu juga merasakan bahwa rasa sakitnya bertambah. Mungkin inilah yang orang sering katakan dalam perumpamaan, 'sakit tapi tak berdarah' itu.

"Mmm..." Reina bingung harus menjelaskannya seperti apa. Padahal Bagus sudah tau, tapi ia harus mengikuti permainan Bagus. Karena itulah titah dari sang suami. "Kak Chand itu mantan atasanku, Kak Bagus." Terang Reina

"Panggil gue 'Love'!" Bisik Bagus menitahkan.

"Love.." ucap Reina pelan dan setengah hati.

Lalu setelah itu dalam beberapa menit, tak ada yang memulai perbincangan.

Chandra masih menatapi Reina, membuat Reina salah tingkah. Sedangkan Bagus menikmati situasi itu, ia benar-benar bersandiwara manis. Di depan Chandra ia sesekali mencium pipinya Reina, juga tangannya Reina tak pernah lepas dari genggaman tangannya.

"Bagaimana kalian bisa menikah? Bukankah El baru aja datang dari Amerika?" Usut Chandra.

"Mm.." Reina bingung lagi. Namun, belum sempat ia berkata apa-apa, Bagus sudah memulai sandiwaranya lagi.

Mr.CEO vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang