....Tapi, apa hendak dikata? Ketika ia hanya menerka-nerka, sedangkan sang suami belum berkata cinta....
*
**
***[No details proofreading.]
Sedangkan, Bagus terkejut bukan main saat mendengar bahwa yang datang adalah sang Ayah. "Buat apa tu Orang tua kemari? Ganggu libur gue aja, guekan mau beduaan sama Reina." Gerutunya.
Wirana lalu menanyakan tentang Bagus. "Di mana suami kamu, Rei?"
"Ada di dalam, Pa. Lagi nonton TV." Jawab Reina.
"Eh, tumben. Biasanya walaupun hari sabtu dia tetap pergi kerja."
"Mungkin lagi nggak ada kerjaan di kantor, Pa." .... "Ya udah, ayok masuk dulu, Papa."
Wirana pun ikut masuk ke dalam dan menuju ruang tamu. Namun, anehnya Bagus sudah tidak ada di sana, dan TVnya masih menyala.
"Eh, kok Kak Bagus nggak ada yah?" Reina pun melihat ke seliling.
"Mungkin tu anak lagi ke toilet, Rei.." Ujar Wirana.
"Oh iya, bener, Pa. Mungkin dia lagi ke toilet." ... "Ya udah, Papa duduk aja dulu, aku buatin teh."
Wirana pun duduk di sofa ruang tamu unit apartemen nya Bagus. Tapi, hidungnya seperti mencium sesuatu. "Huft.. Kamu lagi masak ya, Rei?"
Reina tersentak, ia baru ingat bahwa ia sedang membiarkan kompornya menyala. "Eh, iya, Pa. Aku sampe lupa.."
"Haha.. Kamu nggak usah mikirin Papa. Papa bisa ngurus diri sendiri di sini. Sana lanjutin masaknya.."
"I..iya, Pa. Aku ke dapur dulu.."
Reina pun meninggalkan Wirana sendirian di ruang tamu sementara ia kembali ke dapur untuk memasak.
Setelah beberapa menit kemudian, Reina pun mengecek kembali ke ruang tamu.
"Loh, Kak Bagusnya belum ada, Pa?" Tanya Reina.
"Belum nih, mungkin ketiduran dalam toilet, haha.." Sang mertua malah mengajak Reina bercanda.
"Haha.. Ih.. Papa. Bentar yah, Pa.."
Reina pun mencari Bagus di toilet dapur namun tidak ada. Lalu, ia mencoba masuk ke dalam kamar untuk mencari Bagus di kamar mandi dalam. Dan ternyata...
"Ya ampun, Love!" Seru Reina saat mendapati Bagus yang sedang berbaring santai di atas ranjang mereka. Ia segera menghampiri sang suami.
Bagus pun menoleh. "Apaan?" Tanyanya santai. "Udah selesai masaknya? Gue laper." Lanjutnya.
"Ya elah, malah tanya makanan. Harusnya kamu nemanin Papa di luar, ngapain tiduran di dalam kamar gini?!"
"Males gua, paling ngomongin hal-hal yang nggak jelas."
"Ya tapi seenggaknya kamu nggak di dalam gini juga keles.."
"Whatever.." Sahut Bagus lalu memiringkan badannya membelakangi Reina.
Reina pun menarik lengan Bagus. "Ayo! Cepetan!" Ia terus menarik dan mendorong suaminya itu agar mau turun dari ranjang dan keluar dari dalam kamar.
"Iya, ya..! Bentar!" Sahut Bagus kemudian. Ia pun bangkit dari posisinya dan turun dari ranjang, sedangkan Reina memperhatikannya seraya melipat lengannya di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.CEO vs Bad Boy
RomanceSeharusnya Reina memilih Chandra, tapi kenapa ia jadi menikah dengan Bagus. Kalau dibandingkan saja mereka bagaikan langit dan Bumi. Chandra adalah seorang pria sempurna di Mata para wanita, selain tampan, postur atletis, serta sopan, ia juga seoran...