;
Dan Taehyung memang harus tau batasan untuk dirinya sendiri tatkala Jungkook terus mengabaikannya sejak kemarin bahkan hingga malam ini.
Malam dimana Jungkook ternyata punya jadwal tampil pada sore hari dan dengan sengaja ia tidak memberi tahu soal apapun pada Taehyung.
Ditambah lagi ia mengetahui secara persis jika jadwal milik hyungnya hari ini begitu padat dan dipastikan akan lembur sebab ada beberapa diskusi dengan mahasiswa tingkat akhir yang menyebabkan si Profesor Kim satu itu akan tertahan di gedung fakultas seni hingga malam hari.
Taehyung benar-benar pusing, memikirkan apakah Jungkook sudah makan, tadi bepergian juga pakai uang siapa, pakai baju yang mana, dan hal-hal lain yang kini total memenuhi kepalanya.
Tangannya terampil membuka jas hitam yang dengan kokoh membalut tubuh untuk disampirkan di gantungan yang ia letakkan tepat dibelakang pintu kamar. Masih sembari mengamati punggung Jungkook yang tertidur menghadap ke arah jendela, matanya menangkap gundukan yang sangat ia yakini merupakan hoodie hitam miliknya yang tempo hari belum sempat tercuci dan kini hoodienya itu tengah berada di pelukan Jungkook.
Maka Taehyung simpulkan mungkin Jungkook tengah—merindu?
Semalam anak itu benar-benar menolak keras saat ia berusaha meringkuh tubuhnya dalam pelukan ketika tidur malam seperti di hari-hari sebelumnya. Setidaknya Taehyung tau kalau Jungkook masih menyimpan rasa peduli padanya dengan sebuah cangkir berisi kopi diatas nakas yang sudah mulai mendingin sebagai bukti.
Taehyung jadi sedikit lebih tenang saat berjalan ke sisi kiri ranjang dimana ia bisa menatap wajah Jungkook yang terlelap begitu nyaman sembari memeluk hoodienya rapat-rapat.
Tangannya memeta rambut berwarna coklat tua milik Jungkook sembari sibuk mengamati, bagaimana tenangnya nafas Jungkook benar membuat lelah bekerjanya seharian total menghilang.
Hingga melandaskan sebuah kecupan manis di pipi kanan Jungkook yang tampak merona begitu alami. Padahal sedang tidur, tapi sama sekali tak berpengaruh pada paras cantiknya yang begitu tenang.
"H—hyung?"
Taehyung membola saat kedua kelopak mata mudanya terbuka secara perlahan, mungkin terusik dengan usakan lembut pada wajahnya. Hembusan nafasnya yang begitu lembut sedikit membuat si profesor yang menggenggam tangannya menjadi lebih tenang lagi dan lagi. Ada bagian diri Taehyung yang benar merasakan euphoria tersendiri tatkala kembali mendengar mudanya menyebutkan panggilan itu lagi kepadanya, "H—hyung sudah makan?"
Tentu Taehyung terkejut, saat Jungkook beranjak bangun, dan meletakkan dua tangannya tepat di sisi kanan juga kiri wajahnya. Balik mengecup ringan bibirnya sebelum menariknya lebih dekat, meminta satu pelukan hangat yang jelas disambut baik olehnya.
"Hyung belum makan sayang. Aku tidak tau kau sudah apa belum, mana mungkin aku mendahuluimu—hm? Kau sendiri memangnya sudah?"
Jungkook menggeleng pelan saat hyungnya selesai berbicara. Tubuhnya diangkat begitu pelan untuk duduk lebih tegap, "Kenapa tidak bilang kau tampil hari ini hm? Lalu uang saku dan bajumu bagaimana? Hyung memang salah jika mengatakan sesuatu yang mungkin tidak kau sukai tanpa persetujuanmu. Kau boleh marah padaku sampai hyungmu ini jera kau diamkan begitu lama—boy, tapi tidak dengan menyusahkan dirimu. Kau punya hak untuk mendapatkan apapun yang kau butuhkan dari hyung, kenapa tidak bilang?"
"Tidak berniat menghukummu kok. Tapi kan belum lama ini hyung sudah belikan, jadi tidak minta lagi."
Taehyung berusaha menunggu jawaban lebih banyak. Tidak, bukan bermaksud memojokkan Jungkook dengan segala alasannya atau apapun. Hanya saja Taehyung benar-benar benci jika jadi saling tertutup begini. Belum lagi Hoseok yang ikut mengacuhkannya sejak pagi dan pergi meninggalkan kantor para pengajar, bertitip pesan pada Miss Yeri bahwa dirinya pergi untuk menonton acara band kampus mereka. Meninggalkan Taehyung dengan segudang tanda tanya tanpa tau acara apa dan band siapa yang tengah tampil.
KAMU SEDANG MEMBACA
amante | taekook
Fanfiction[ SUDAH TERBIT OLEH CHOKO PUBLISHER ] ▶start 221118 ▶boys x boys | don't like don't read❗❗ ©errezea - 2018