Day 22 - new chapter 2020

23.4K 2.6K 578
                                    

;


























"Sungguhan belum pernah berpacaran?"

"Hyung mau meledekku karena tidak bisa ciuman dan seks atau apa sih?"

Taehyung tertawa sembari memeluk erat Jungkook dalam dekapannya. Sekarang jam empat pagi, sebenarnya sudah tidur mengingat semalam mereka habis bersenang-senang seharian. Tapi karena Jungkook mendadak membangunkan dirinya dan merengek lapar jadinya ya sudah, beginilah akhir mereka sekarang. Benar-benar tidak bisa tidur lagi dan memutuskan untuk menunggu matahari terbit sebelum kembali beraktivitas.

"Tidak, teladanku sayang. Kau baik? Sangat baik dalam ciuman ataupun seks untuk ukuranmu mengingat kau masih pemula? Hyung tidak pernah merasa kurang atau apapun, tidakkah kau juga begitu?"

Maka Jungkook hanya mencebik. Tentu saja Jungkook merasa terpenuhi tanpa kurang sepucuk kelingking pun, 'kan Hyungnya selalu menutupi celanya yang terbuka lebar dan menganga dengan luar biasa baik. Berbanding terbalik dengan Jungkook yang sering banyak mengeluh. Menekuk kaki terlalu lama rasanya pegal, menungging lama tangannya sakit, dengan posisi miring bibirnya berisik sebab susah berciuman, jika berdiri malah panik jika terdorong ke arah tembok tempatnya berpegang agar tetap seimbang.

Seks dengan Jungkook itu repot, Jungkook sadar, tapi Hyungnya tidak mengeluh dan malah banyak memujinya.

Kadang Jungkook juga malu sendiri, sebab tanpa sadar ternyata dirinya suka dipuji-puji saat melakukannya. Jujur Jungkook juga tidak berniat untuk memikirkannya terus menerus, tapi sulit? Sulit sekali tidak memikirkan bagaimana paras Hyungnya yang kalang kabut dirundung nafsu juga keinginan besarnya untuk tetap mengontrol diri. Luar biasa tampan dan juga panas. Persetan dengan Kim Taehyung yang suka menghajarnya habis dikelas sebab Jungkook akan lebih senang jika dihajar habis di ranjang, lalu berbagi banyak ciuman dan ucapan sayang setelahnya.

Benar-benar bukan Jungkook sekali 'kan?

Dulu saat masih di bangku sekolah menengah, mengingat tampang dan fisiknya yang sangat mendukung juga jika dipikir-pikir bagian selatan tubuhnya tidak pernah bisa dianggap kecil, bayangan Jungkook selalu—nantinya dimasa depan akan menjadi dominan yang suka berkata kasar atau apapun yang bisa membuatnya keren dengan segala hal berkait tingkah laku yang abusive. Berniat memasang tatto dan tindik di sepanjang daun telinga juga lidah, guna menggoda siapapun yang disentuhnya dengan bagian tubuh tak bertulang miliknya satu itu.

Tapi realita sungguh entah jatuh atau meningkat terlalu jauh.

Nyatanya Jungkook lebih suka tubuhnya yang tak terbalut sehelai benang ditidurkan dalam ranjang di ruangan yang susah dipastikan bersuhu hangat, diajak berbagi banyak ciuman selagi tubuhnya dipersiapkan dengan banyak stimulan agar lebih terangsang dan siap untuk inti yang lebih lama, juga pujian soal dirinya yang nampak begitu cantik, indah, juga Athena yang mungkin bersemayam dalam tubuhnya. Belum lagi aftercare yang selalu disukainya saat tubuhnya di dudukkan di sisi wastafel selagi sedang dibersihkan. Dimanja digendong dipeluk atau hal-hal manis lain yang diberikan padanya. Jungkook menggila, sangat menggila bahkan hanya dengan mengingatnya.

Maka dari itu pikirannya yang berlari-lari jauh harus segera kembali pada tempatnya, memberi Hyungnya kesempatan untuk saling menabrakkan bilah keduanya dan tersenyum diantaranya.

"Hyung jadi pertamaku, dalam, semuanya?" Jungkook hendak mengambil nafas panjang setelahnya, bola matanya yang jernih terus mengamati raut suaminya lebih tamat. "Tentu Jungkook, kau juga terakhirku dalam semuanya?"

Dan pagi ini habis, dengan kembali saling bercumbu seolah hari nyaris habis, padahal detik di mulai saja belum sempat ambil jatah untuk berdenting. 

amante | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang