;
"H—hyung?"
"Jungkook, kau baik? Perlu sesuatu?"
Jungkook meremat ujung pakaiannya dengan tangannya yang basah dan segera mengganti baju atasannya dengan bathrobe. Berpikir keras soal hal apa yang harus ia lakukan agar Hyungnya tidak banyak bertanya, tapi suaranya yang bergetar sama sekali tidak membantu. Malah yang ada hanya semakin menambah kekhawatiran Taehyung yang menungguinya di depan pintu.
Pikirannya benar-benar kalut soal apa keputusan yang akan diambilnya setelah ini. Menuntaskannya sendiri hanya akan menambah kecurigaan, ataukah keluar saja dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
Hingga saat pintu terbuka, Taehyung hanya mendapati wajah pucat Jungkook yang nampak seperti baru menangis. Hanya mengenakan bathrobe dan demi apapun, Taehyung bahkan langsung mengerti soal apa yang terjadi pada Jungkook sebab secara tidak sengaja pandangnya melihat arah tangan Jungkook yang seolah-olah sedang menahan sesuatu dibawah sana.
Maka Taehyung memutuskan untuk mengusap pipi mudanya yang basah sebelum memberi pelukan. Memberi satu ciuman dahi sebelum tersenyum kecil, senyuman yang seolah menyiratkan bahwa apa yang terjadi pada Jungkook bukan sesuatu hal yang memalukan dan Taehyung tidak akan menertawakannya, sebab benar-benar tidak. Tidak akan tertawa sama sekali.
"Boy?"
"H—hyung,"
Taehyung menepuk lembut pundak mudanya berharap Jungkook mampu mengutarakan apa yang diinginkannya tanpa merasa malu atau yang lain. Sesekali memberi anggukan kecil dan sedikit lega saat Jungkook berusaha keras untuk menahan dirinya agar tidak terlarut akan gengsinya yang sebesar kapal pesiar. "H—hyung, tadi mimpi, butuh Hyung, sangat butuh Hyung?"
Dan Taehyung mengangguk setelahnya, balik bertanya soal ingin diselesaikan di ranjang saja atau bagaimana justru malah mengundang reaksi Jungkook yang mendadak mendongak seolah menanyakan 'apa' melalui tatapannya, membuat yang lebih tua bahkan tidak sanggup untuk menatap binar dihadapannya lebih lama. Jungkook tampan sekali, cantik sekali, lebih-lebih dengan bintik air yang masih segar membasahi wajahnya begini. Tak ayal membuat Taehyung memilih untuk langsung menjunjung tubuh Jungkook dan mendudukkannya di ranjang tanpa banyak bicara lagi.
Jungkook entah harus berterimakasih kepada siapa jika semesta sebegini baik kepada dirinya. Hyungnya sibuk menyusun bantal dibelakang tubuh dan memastikan Jungkook merasa nyaman dengan posisinya. Segera berlari ke kamar mandi untuk cuci tangan sebelum mengambil lube di loker nakas dan menuangnya begitu banyak di tangan tanpa bertanya soal apa lagi yang Jungkook perlukan sekarang. Pun begitu cekatan menyibak bathrobe yang dikenakan Jungkook dan segera mengurus kebutuhan mudanya.
Jungkook merasa dunia terlalu baik padanya yang hidup selalu angkuh, seolah pertahanan yang dibangunnya selama dua puluh tahun hidup begitu saja mudah runtuh dihadapan Taehyung yang kini justru sibuk menatapnya penuh yakin, sesekali tersenyum disela-sela sibuk pandangnya yang tengah memuja. Pandangan Jungkook makin kacau merasakan satu jari Hyungnya yang luar biasa basah membuat putaran-putaran kecil guna merangsang tubuhnya lebih banyak sebelum melesak dan berhasil menemukan titik terlemahnya disana. Perlahan juga memberinya banyak pijatan kecil, ujung jari kaki yang lebih muda telak menekuk dan Taehyung sama sekali tak membiarkan Jungkook diam hanya karena satu rasa nikmat yang menyerang tubuh. Bahunya ikut mendapat gigitan basah yang menimbulkan bercak kemerahan berantakan.
Dan yang tak kalah penting, Taehyung bahkan bisa nampak sebegini panas walau masih berpakaian lengkap dan juga mantel tebal ditubuhnya. Terus membisikkan pujian-pujian untuk Jungkook soal tubuhnya yang begitu baik menerima Taehyung ditiap-tiap usaha tatkala mencoba menambahkan jumlah jari dibawah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
amante | taekook
Fanfic[ SUDAH TERBIT OLEH CHOKO PUBLISHER ] ▶start 221118 ▶boys x boys | don't like don't read❗❗ ©errezea - 2018