; warm - new chapter 2020

20K 2.5K 739
                                    

[ kebijakan ada pada tangan pembaca 🔞 NSFR ]



















;


Hari ke tujuh puluh pernikahan, menjadi tanda bahwa mereka berhasil melalui sepuluh minggu yang panjang dan membahagiakan meski banyak juga titik-titik melelahkan diantaranya. Mengalahkan ego masing-masing dan belajar untuk hidup bersama tak pernah terasa mudah. Tapi mereka berhasil, sungguh-sungguh berhasil.

Keadaan Jungkook sekarang sudah jauh membaik. Sempat keduanya merasakan morning sickness bersamaan yang merepotkan Ibu dan juga Mama selama hampir sepuluh hari lamanya. Si kecil milik mereka satu itu benar-benar parah, paling pandai membuat dua orang tua bahkan neneknya kelabakan sebab tumbuh sehatnya di dalam sana.

Setelah banyak bicara berdua, mereka memutuskan agar Jungkook mengurangi kegiatan di futsalnya saja.

Awalnya Taehyung tau, Jungkook jelas paling keberatan soal ini. Sebagian besar bahagia dalam hidupnya seolah bergantung pada permainan bola dan tabuhan drum. Membuat yang lebih tua akhirnya lagi-lagi harus mengalah dengan tetap membiarkan Jungkook datang ke gelanggang meski hanya ikut pemanasan ringan dan menyaksikan temannya bertanding dari bangku tribun.

Tentu, masih dengan Taehyung yang terus setia menemaninya sebab masa depan tidak ada yang tahu. Takut saja jika Jungkook tiba-tiba berubah pikiran dengan menyalahgunakan izinnya untuk tetap datang dan malah ikut nekat bertanding seperti biasanya.

Jungkook memang tidak suka jika orang lain terlalu posesif terhadap dirinya sebab bagi Jungkook, dirinya adalah miliknya sendiri.

Tumbuh dengan terbiasa diberi banyak kebebasan mulanya membuat Jungkook sesekali merasa tertekan jika terkesan diatur ini itu. Tapi karena sekarang ia jauh lebih bisa santai dan menikmati hari-harinya, Jungkook tidak lagi keberatan jika suaminya menempel terus pada dirinya seperti itu dalam artian menjadi begitu protektif terhadap dirinya.

Lagipula, sendirinya juga sadar jika si profesor muda satu itu tak mungkin begini jika ia tidak hamil.

Maka dari itu, Jungkook jauh lebih tenang dan menurut, terlebih saat Hyungnya berjanji akan memberinya izin untuk kembali masuk tim lagi jika kondisinya sudah membaik pasca melahirkan.

Maka Jungkook memutuskan untuk memegang seluruh janji suaminya, mengancam tidak akan mau diajak tidur berdua lagi dan akan pulang ke rumah Mama bersama anak mereka jika janjinya dilanggar begitu saja.

Tentu Hyungnya hanya tertawa, mengangguk dan berbisik kecil, "Tidak apa-apa kok kalau Hyung harus menggendong anak kita selama menonton Bubu tanding bola!" dan Jungkook benar-benar tidak sabar sendiri setelah mendengarnya.

Taehyung juga sudah tau soal tulisan Jungkook di belakang buku agenda miliknya.

Awalnya memang Jungkook benar-benar tidak mau mengaku, tapi untuk sekarang, memangnya tulisan cantik siapa lagi yang bisa menghiasi bukunya jika bukan tulisan si teladan tampannya satu itu?

Taehyung bahkan tidak bisa menutupi rasa senangnya seharian, raut wajahnya nampak sangat cerah dan Jimin benar-benar kurang ajar membahas ekspresinya yang sedang sibuk salah tingkah saat ia menjelaskan materi baru di kelas. Sebegitu besar efek pernyataan cinta Jungkook untuk dirinya meski hanya berupa coretan asal yang berantakan dan juga tanda hati kecil yang terselip setelah tanda titik.

Ya Tuhan, Taehyung sungguhan mencintai Jungkook dan segala sisi yang melekat pada entitas mudanya. Begitu sempurna juga sorotnya yang begitu cantik untuk dipuja. Pipinya yang manis tembam dan juga lembut selalu ingin di kecupnya. Hidung besarnya yang menggemaskan juga bibir tipisnya yang semerah delima selalu ingin diciumnya. Lebih-lebih jika sedang tersenyum dalam pelukan. Demi apapun Taehyung bersumpah, tidak ada yang lebih indah dari keberadaan Jungkook di matanya.

amante | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang