Day 23 - new chapter 2020

19.5K 2.5K 295
                                    

;




















"Tidak kok,"

"Serius kau tidak akan pergi ke ruangan lain selain ruangan suamimu?"

Taehyung terdiam menunggu jawaban sembari menawarkan mudanya yang sedang berdiri di ambang pintu masih lengkap dengan ransel hitam dan kemejanya yang berantakan juga tatapannya yang begitu marah itu untuk duduk dipangkuan selagi ruangannya sedang sepi.

Anak itu hanya berdecak malas. Masuk tapi tetap berdiri dengan dua tangannya bersedekap didepan dada. Benar-benar terlihat brengsek dan juga nakal, tipikal berandalan kampus yang tidak tahu aturan juga tata krama dalam menghadap dosen.

"Hyung gila?!"

Taehyung menggeleng cepat sebelum menarik lengan Jungkook lebih cepat hingga membuatnya terkejut sendiri saat tubuh mudanya jatuh tepat diatas pangkuan. Segera memalingkan wajah Jungkook dengan lembut untuk saling berpagut agar tidak diteruskan lagi rasa marahnya.

Lagipula bagaimana bisa Jungkook tidak marah jika ia tau suaminya hari ini untuk pertama kali sepanjang dua tahun mengajar, tiba-tiba saja bertengkar dengan Profesor Jung di lorong fakultas tanpa problem yang jelas diantaranya. Yah, meski keduanya hanya sebatas saling menggertak, seisi gedung sudah tau soal ini dan Jungkook merasa tidak nyaman sebab semua orang dikelasnya saling membicarakan tanpa pernah ada jeda berhenti.

Dan parahnya lagi, yang Jungkook dapati malah lebih parah dari apa yang sudah ia dengar di kelas. Suaminya ternyata malah sempat kena pukul sekali. Telak di wajah pula.

Coba lihat lebam yang sekarang menghiasi ujung bibir Hyungnya satu itu. Miris. Ingin sekali Jungkook balas menghajar Profesor Jung jika saja ia tidak kalah cepat, Jungkook lebih dulu ketauan Hyungnya saat mau ke ruang dosen seni tempat si profesor gila satu itu di gedung sebelah. Padahal niatnya sudah bulat dan Jungkook tidak takut apa-apa lagi jika resiko lain membuntutinya apabila ia jadi menghajar orang yang main-main dengan suaminya.

Gila sekali, kenapa mereka berdua itu.

"Hyung kalau tidak jago bertengkar aku jago? Aku bisa memukul Profesor Jung untukmu? Kenapa Hyung tidak melawan dan malah terluka Hyung!"

Taehyung hanya tersenyum sebelum membetulkan posisi Jungkook di pangkuannya agar lebih nyaman dan memeluknya begitu erat. Anak ini hanya khawatir, sedari tadi Minjae menghubunginya soal kelas Jungkook yang secara kebetulan dipindahkan dan menggunakan kelas yang ada di dalam perpustakaan sebab ada perbaikan di lantai empat gedung fakultas seni. Jungkook tampak resah juga tidak fokus sepanjang jam perkuliahan berlangsung, dan Taehyung tau betul soal itu.

"Hyung minta maaf membuatmu khawatir Jungkook, aku jago bela diri kok. Hanya saja aku juga memikirkan konsekuensi jangka panjangnya. Hyung tidak mau diliburkan, nanti bagaimana jika sampai tidak bisa melihatmu di kelas?"

Jungkook mendecih dan membuang muka. Sedari tadi amarahnya seolah terus berputar dan bergejolak. Pelupuk matanya makin penuh dan berat akan genangan air mata terlebih saat memandangi luka sialan yang entah mengapa begitu mengganggunya.

"Lalu kenapa bertengkar? Semua orang tau kau yang pertama kali mengajaknya berdebat disana! Kalau kau tau aku khawatir tidak begini harusnya Hyung! Kau marah padanya karena lebam di tanganku tapi kau juga tidak bicara apa-apa padaku, begitu? Hyung, yang harus kau tau aku diam saja dan tidak bicara padamu biar pertemananmu dengan Profesor Jung baik-baik saja. Bukan agar kau diam-diam begini dibelakangku dan malah terluka! Hyung bilang mau mengajakku ke rumah orangtuamu sepulang dari kampus nanti, tapi serius, Hyung memang berniat pulang dengan penampilan yang seperti ini huh? Kau mau menunjukkan baru saja jadi jagoan untuk membelaku yang tampak lemah di matamu? Begitu? Kau kira aku senang jika melihatmu terluka karena aku?"

amante | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang