"Happy Birthday to you, Happy Birthday to you, Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday Kara!!!"
Kara membalikkan tubuhnya menatap asal suara yang tiba-tiba saja mengejutkannya dari arah belakang.
Dia kok disini? Batinnya.
Seorang cowok bertubuh tinggi muncul sambil membawa sebuah kue ulangtahun mini dengan hiasan lilin dibagian atas kuenya. Cowok itu tersenyum senang tatkala melihat gadis yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang dengan penampilan yang sangat perfect dimatanya.
"Happy Birthday Kara.... Tiup lilinnya trus jangan lupa make a wish dulu," ucap cowok itu sambil mendekatkan kuenya ke hadapan Kara.
"Kok Kak Anggara disini?"
"Hmm... Jawabnya nanti aja. Tiup dulu gih lilinnya."
"Tapi aku ulangtahunnya kan besok, bukan sekarang Kak," ujar Kara memberitahu bahwa Anggara mungkin sudah salah hari.
"Gue tau kok," balas Anggara sambil tersenyum. "Gue cuma mau jadi orang pertama yang ngucapin HBD ke lo." tambahnya.
"Yaudah ayo tiup lilinnya ntar keburu ditiup angin. Kan yang ultah elo bukan anginnya." Kara mengangguk menuruti ucapan Anggara.
Perlahan tapi pasti, lilinnya mati akibat hembusan napas yang keluar dari mulut gadis cantik yang mampu membuat Anggara tak pernah lepas memperhatikan wajah cantiknya.
Kara tersenyum tatkala melihat lilin-lilin yang ia hembus padam. Entah mengapa hal itu membuat Kara senang melakukannya. Senyum Anggara pun terbit melihat wajah bahagianya Kara.
"Kar, gue pengen ngomong sesuatu," ucap Anggara dengan nada bicara yang terdengar sedikit serius. Kue ulangtahun tadi telah ia letakkan disalah satu bangku taman.
"Mau ngomong apa Kak?"
Cowok itu mengambil napas kemudian ia hembuskan dengan perlahan sampai akhirnya ia pun kembali berucap. "Gue suka sama lo Kar."
Kara diam. Pandangannya dan pandangan milik Anggara bertemu. Sesaat keadaan hening. Warna langit yang hampir gelap membuat nuansa romantis tercipta ditaman ini.
"Gue suka sama lo Kar. Sejak pertama kenal lo, gue ngerasa beda karena gue tertarik sama lo. Dan sekarang gue pengen mengenal lo jauh lebih dalam lagi. Jadi, do you want to be my girlfriend, Kara?"
Sudah Kara duga ini akan terjadi.
Ini saatnya Kara, Batin Kara.Anggara masih menunggu jawaban dari gadis dihadapannya ini. Sampai akhirnya Kara pun membuka suaranya.
"Lo mau jawabannya sekarang, Kak?" tanya Kara santai tanpa gugup sedikitpun. Seakan ia telah mempersiapkan jawabannya jauh-jauh hari.
Anggara mengangguk mantap. Ia sudah mempersiapkan hatinya menerima apapun jawabannya.
"Jawabannya...... Gue, nggak bisa. Dalam kata lain gue nolak lo. Sorry Kak. Gue pamit," jawab Kara mantap kemudian berlalu meninggalkan Anggara yang masih diam ditempat.
•••••
Holla gaes??
Copie datang dengan cerita baru nih...
Maaf kalau ceritanya bikin klean kesel, sebel, atau garuk" kepala gk ngerti hehe....
Makanya karena masih baru, kritik dan saran kalian sangat aku butuhkan:(
Votenya juga yaa😍Always Happy ya^^
Luv you all❤️....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen FictionIni kisahnya Anggara Bracevalino yang tengah berjuang mendapatkan balasan cintanya dari seorang gadis yang bernama Karamelia Kiranti. Ini untuk pertama kalinya, ia merasakan yang namanya jatuh cinta dan juga yang namanya sebuah perjuangan cinta. Di...