Enam Belas

326 111 65
                                    

Selamat membaca 🎈


BAGIAN ENAM BELAS

"Gar!"

Merasa terpanggil, sang pemilik nama pun berbalik.

"Eh Ar, lo ngapain? Bel udah bunyi masih aja keluyuran. Mau bolos? Mau gue masukin buku kasus?"

Aries mencoba mengatur nafasnya. Setelah merasa cukup baik, ia pun mendongak dan menjitak kepala orang yang ada dihadapannya.

"Aww, gila lo! Ngapain sih jitak-jitak kepala gue?!" sungut Anggara kesal.

"Yeeeuu lagian itu mulut nggak disaring dulu apa?! Asal main nyemplung aja! Kata siapa gue mau bolos?!"

"Trus apa namanya kalau waktu jam pelajaran udah masuk malah ada diluar kelas? Kalau bukan bolos apa namanya Ar?"

Aries kembali menjitak kepala Anggara. "Ini nih resiko punya teman OSIS. Ketat banget sama peraturan. Masa iya cuma keluar kelas dikatain bolos! Kalau orang udah kebelet BAB trus dia ke toilet itu namanya bolos juga, huh?!"

Anggara menghela nafas. Tangan kanannya sibuk memegang jas OSIS  kebanggaannya. "Yaudah mau lo apa sekarang? Buruan, gue mau ngelaksanain tugas nih!"

Aries mengangguk. "Jadi gue punya masalah. Masalahnya itu, gue males ikut jam pelajaran Pak Nugro. Lo tau sendirilah, kalau suara tuh guru bisa bikin gendang telinga gue jebol gede."

"Trus?"

"Gue ikut lo ya. Ikut bantuin lo ngejalanin tugas buat meriksa murid-murid yang ketahuan bolos. Biar masalah absen gue, ntar gue yang urusin. Tinggal bilang kalau gue ngebantuin anak OSIS lagi ngejar setoran. Boleh ya," pinta Aries dengan nada memohon.

Memang benar kalau hari ini Anggara dan kedua rekannya akan berkeliling mengecek setiap sudut sekolah untuk menemukan siswa-siswi yang ketahuan bolos dipagi ini. Itu pun sudah menjadi hal yang biasa
mereka lakukan, apalagi bagi Anggara yang merupakan ketua dibidang ini.

"Lo bukan anggota OSIS!"

"Ah nggak asik lo! Gue juga pengen kali ngerasain jadi OSIS itu gimana."

Aries menampilkan pupy eyes nya yang terlihat begitu menjijikkan dihadapan Anggara. "Boleh ya Gar... Plisss!"

Anggara menimang-nimang hingga akhirnya ia pun menghela nafas pasrah. "Serah lo deh! Tapi jangan gegabah ya, lo harus ikutin kata-kata gue."

"Siap Kapten! Ayok Gar, gak sabar nih mulut gue marahin orang. Dari tadi otot gue juga gak sabaran pengen bonyokin tampang para pendosa."

"Dasar sinting!"

***

Kedua cowok yang salah satunya memakai almamater berlambang OSIS SMA Garuda itu kini tengah berada dibelakang sekolah. Tempat yang selalu menjadi pintu gerbang kebanggaan para murid untuk melakukan aksi pembolosan.

Setelah membagi tugas, akhirnya kedua cowok itu mendapat bagian untuk memeriksa bagian belakang sekolah. Sedangkan Sena dan Reno yang merupakan anggota dibidang ini langsung menuju tempat mereka masing-masing.

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang