Dua Puluh Delapan

270 72 72
                                    

BAGIAN DUA PULUH DELAPAN

Mulut lo bisa bilang enggak,
Tapi mata lo mengatakan semuanya.
Lo khawatir 'kan sama gue?

~Anggara Bracevalino~

•••

"Pengumuman-pengumuman!"

"Apaan lagi sih Jri?!"

"Gue mau ngadain sayembara nih. Diem dulu napa!"

Fajri menaiki mejanya, berdiri dengan wajah songongnya. Tatapannya terlihat seperti seorang raja yang sedang memimpin di medan perang, sedangkan teman-teman kelasnya hanya sebagai kurcaci yang numpang lewat.

"Fajri ganteng mau kasih pengumuman berhadiah nih. Siapa diantara kalian yang bisa ajarin gue maen tiktok, gue kasih uang seribu 5 lembar!" Kelima jari cowok itu diacungkannya tinggi-tinggi.

Krik krik krik...

"Lah kenapa pada diem?"

"Udah sinting, nambah sinting!" celetuk salah satu cewek dikelas itu, lalu pergi keluar kelas disusul murid yang lainnya.

Fajri menampilkan wajah cengonya melihat satu persatu temannya malah pergi ke luar kelas. Apa tidak ada yang ingin ikut sayembaranya? Padahal kan lumayan, 5 lembar uang seribu bisa membeli koleksi permen Yupi satu minggu.

Dengan wajah kecewa, cowok itu turun dari atas mejanya dan berjalan lesu ke arah bangku disebelah Shela.

"Shel, lo mau ajarin gue maen tiktok nggak?"

Shela yang tadinya bersiap-siap ingin keluar kelas bersama Kara dan Katya pun langsung mendelik tak suka.

"Lo kalau mau gila, gila sendiri aja, bisa? Nggak usah ajak gue Nong," balas Shela.

Fajri mendengus lalu beralih menatap ke arah Kara. Bibirnya ia manyunkan kedepan mencoba membuat sensasi yang menggambarkan isi hatinya.

"Apa?!"

"Mau ajarin aku maen tiktok nggak? Kan lumayan ntar aku bisa buat tiktok ke-uwuan kita berdua. Trus bisa viral trus ntar orang-orang pada kena penyakit yang namanya UWUPHOBIA gegari iri sama kita, hehe...."

Kara memutar bola matanya. Jujur sejak tadi kepalanya sudah sakit dan sekarang dibikin tambah sakit lagi kerena cowok gila spesies Fajri ini. Apakah ada yang bisa menjadikan otak cowok itu menjadi waras kembali? Kara sudah capek meladeninya.

"Gak!" tolak Kara mentah-mentah lalu berjalan lebih dulu keluar kelas.

"Yahhh..." Fajri menunjukkan tampang patah semangat nya sambil menatap Katya. Hanya gadis itu harapan satu-satunya.

Katya yang dilihat seperti itu awalnya melihat kanan kirinya lalu menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"

"Lo mau?"

"Gue masih waras Jri."

"OMAYGATTT!!! Tuhan, Fajri kan pengen juga main tiktok kek orang-orang diluaran sana. Biar terkenal!"

Shela dan Katya menoleh bersamaan. Shela memberi kode agar segera pergi sebelum mereka ketularan virus gilanya Fajri. Sedangkan Katya mengangguk dan keduanya pun langsung melenggang menyusul Kara yang sedari tadi menunggu mereka didepan pintu.

"Lama!"

"Cowok lo tuh."

"Cowok gue dari Hongkong!"

Katya terkekeh geli melihat wajah cemberut Kara. Lalu mereka pun segera menuju Kantin.

"Katya kitty."

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang