BAGIAN LIMA
Mungkin rasanya sakit disaat adegan dimana aku belum berhasil mendapatkanmu, terulang kembali dalam memory ku
•••••
Kara merogoh saku rok abu-abunya ketika merasakan getaran pada ponselnya. Segera ia menekan ikon hijau yang seketika langsung terdenger suara seseorang diseberang sana.
"Kar, buruan ke kantin!"
Kara mengernyit bingung. Bukankah sudah Kara katakan pada Katya kalau ia tidak ingin ke kantin. Lalu apa ini? Dan ada apa dengan nada suara Katya yang terlihat sangat gusar?
"Kat, lo kenapa? Kenapa kek orang cemas gitu," balas Kara bingung.
"Lo buruan ke sini deh biar jelas. Gue sama Shela nungguin lo dikantin. Buruan Kar!"
Tut, tut, tut.
Kara menjauhkan poselnya dari telinganya. Sambungan terputus. Katya mematikannya terlebih dahulu sebelum menjelaskannya pada Kara. Pertanyaan 'apa yang terjadi' kini menghantui pikirannya.
Tak ingin berlama-lama lagi, Kara segera keluar dari kelasnya. Tujuannya sekarang adalah hanya satu, kantin.
***
Kara menatap bingung ke arah kedua sahabatnya yang kini tengah menatap dirinya penuh intimidasi. Kara sendiri bingung, sejak ia masuk ke kantin ia malah mendapatkan tatapan tajam dari kedua sahabatnya.
"Lo jujur sama kita! Lo lagi ada masalah?" tanya Shela penuh selidik.
Kara menaikkan sebelah alisnya. Seolah tidak mengerti. "Ma-maksudnya? Masalah apaan sih Shel! Coba jelasin ini kalian kenapa natap gue kek gitu?!"
"Lo ngapain sampai-sampai gengnya Kak Wilona nyariin lo? Udah dong Kar jangan aneh-aneh! Gak seru tau nggak!" Katya berdecak.
"Paan sih?! Siapa juga yang cari masalah! Gue aja nggak ngerti apa maksud kalian!" balas Kara. Ia semakin bingung dengan maksud kedua sahabatnya.
"Wait deh! Kak Wilona yang lo maksud itu Kak Wilona yang ketua Bad Girls disekolah ini?" bisik Kara yang langsung diangguki oleh Katya dan Shela.
Cewek yang bernama Gracia Wilona Hezel yang sering dipanggil Wilona itu adalah Ketua geng Bad Girls yang cukup terkenal di SMA Garuda. Banyak murid yang sedikit menyegani anggota mereka yang dikarenakan takut bermasalah dengan anggota gengnya.
Tapi tak sedikit pula murid yang berani dengan mereka dengan alasan bahwa mereka juga adalah manusia yang sama-sama makan nasi dan sama-sama makhluk yang memiliki otak untuk berfikir.
"Serius deh Kar! Lo beneran nggak ada nyari masalah atau apa kek sama mereka? Sumpah, gue sama Shela takut banget waktu mereka nyari-nyari elo." Kara tersenyum sebagai jawaban bahwa ia baik-baik aja. Walaupun ia sedikit terkejut dengan pernyataan yang barusan ia dengar.
Katya dan Shela sama-sama menghembuskan napas lega. "Ingat ya Kar, lo nggak boleh sembunyikan apa-apa dari kami. Bilang kalau ada apa-apa, biar kami bisa bantu. Lo nggak sen--"
"Mana diantara kalian yang namanya Kara itu, huh!"
Ketiganya seketika terkejut mendengar suara si biang rusuh yang tiba-tiba saja telah berdiri di samping meja mereka. Siapa lagi kalau bukan Wilona. Orang yang tengah mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen FictionIni kisahnya Anggara Bracevalino yang tengah berjuang mendapatkan balasan cintanya dari seorang gadis yang bernama Karamelia Kiranti. Ini untuk pertama kalinya, ia merasakan yang namanya jatuh cinta dan juga yang namanya sebuah perjuangan cinta. Di...