Delapan Belas

312 99 88
                                    

Selamat membaca 🎈

BAGIAN DELAPAN BELAS

Apa lo nggak bisa kasih gue waktu untuk memperbaiki semuanya?

•••

Bel pulang sekolah telah dibunyikan. Berarti saatnya untuk semua murid bergegas mengemasi barang-barang mereka dan pergi meninggalkan sekolah tercinta.

Begitupun dengan Kara yang langsung keluar kelas setelah guru yang mengajar dijam terakhir mengakhiri pembelajaran. Langkahnya begitu terburu-buru sampai ia melupakan bahwa kedua sahabatnya sedang menyusulnya dibelakang.

"Kara! Yaampun kenceng banget jalannya!" teriak Katya, membuat Kara menoleh kebelakang.

Dengan cepat Shela dan Katya segera menyusul Kara. Kini mereka telah berdiri dihadapan Kara.

"Buru-buru amat lo! Kayak dikejar-kejar para fans bayaran aja!" celetuk Katya.

Kara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kara baru mengingat bahwa ia lupa berpamitan dulu pada kedua sahabatnya.

"Eh iya maap deh. Gue buru-buru tadi."

"Mau kemana Kar? Kok buru-buru banget?" tanya Shela.

"Gue ada urusan. Kenapa?"

"Pulang bareng yuk! Gue bawa mobil nih." Shela mengangkat sebuah kunci mobil ke udara.

Kara tampak berpikir. Bukankah ia harus bertemu seseorang sekarang.

"Kayaknya gak bisa deh Shel. Gue ada urusan, penting banget soalnya. Kalian duluan aja, ntar gue pulangnya naik taksi aja, okey?"

Shela dan Katya menampilkan raut wajah kecewa bersamaan. Padahal hari ini mereka ingin mengajak Kara jalan-jalan sambil menyelesaikan permasalahan yang terjadi kemarin.

"Ihh... Jangan ngambek dong! Gue beneran ada urusan. Kapan-kapan aja ya pulang barengnya," bujuk Kara sambil mencubit kedua pipi sahabatnya.

"Padahal kita pengen ajak lo jalan-jalan. Sambil ngebahas yang kemarin."

Mengingat kejadian kemarin Kara jadi merasa bersalah telah membohongi kesua sahabatnya itu.

"Eum, yang kemarin gue minta maaf ya udah nggak jujur sama kalian. Kali ini gue janji beneran bakalan ceritain semuanya. Tapi nggak sekarang ya, soalnya gue buru-buru banget."

"Emang lo mau kemana?" tanya Shela menaikkan sebelah alisnya.

"Ada deh! Nggak usah kepo deh!"

"Yeuu si embak! Itu bukan kepo namanya, tapi penasaran aja!" Gerutu Katya sambil bersedekap dada.

"Sama aja kali! Oh iya, kemarin lo mau ngomong apaan Kat? Gara-gara kejadian kemarin, lo nggak jadi deh ngomong hal penting itu." Kara menatap Katya antusias.

Katya dan Shela kemudian saling menoleh. Shela mengangguk mengatakan bahwa kali ini adalah waktu yang tepat untuk memberitahukan tentang hubungan Katya dengan Aries.

"Sebenarnya kan Kar... Kemarin itu gue pengen kasih tau ke lo."

"Tentang?"

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang