Tiga Puluh Dua

243 56 68
                                    

Jangan lupa vote dan coment part ini ya♡

Selamat membaca ❤️

_______________________

BAGIAN TIGA PULUH DUA

"Siapa?"

"Bini gue."

Langsung saja Aries menendang kaki kursi yang Anggara duduki didepannya. Tujuannya sekarang adalah menyampaikan pesan dari sang kekasihnya, Katya.

Anggara sedikit tersentak ketika merasa ada yang mengusik tidurnya. Ia pun mengangkat kepalanya dan menoleh kebelakang. "Kenapa?"

"Katya nyuruh kita balik ke roftoop. Ayok! ntar kalau kita lama, dia kiranya gue malah ngebacot sama lo. Gue nggak mau ya jadi sasaran empuk pacar gue yang lagi berada di fase singa betina mode on."

Anggara menghela napasnya. "Ngapain? Emang dia nggak belajar?"

"Lagi jamkos katanya. Udah ah, buruan!" ajak Aries tak sabaran lalu bangkit dan menarik tangan Anggara. Mau tak mau Anggara hanya menurut tanpa banyak bertanya.

"Lo mau ikut juga nggak? Yakin mau jadi patung jomblo disini?" Pandangan Aries tertuju pada Satya yang sejak tadi hanya duduk anteng memperhatikan mereka.

Satya menatap Aries sinis. "Enak aja lo katain gue patung jomblo! Gini-gini gue masih laku kali! Yaudah, ayok cabut!" balas Satya dengan semangat yang menggebu-gebu. Entah apa yang membuat cowok itu menjadi semangat. Aries sendiri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ketiganya berjalan berhati-hati menuju roftoop. Karena sekarang masih jam pembelajaran, jadi banyak kemungkinan jika nantinya ada guru yang melihat mereka berkeliaran di koridor sekolah. Dan mereka sekarang sedang lagi tidak ingin berurusan dengan yang namanya ceramah harian dari guru-guru.

Hingga akhirnya mereka pun sampai di roftoop dengan aman damai. Aries membuka pintunya lalu ketiganya melangkah mendekati gadis yang tengah duduk sendirian disebuah bangku kosong, membelakangi mereka.

"Sayang," panggil Aries.

Katya menoleh kebelakang, kemudian berdiri dari tempatnya. Setelah itu, ia memberikan tatapan sinis pada Aries. "Lama! Dibilang tadi jangan banyak bacot, trus kalau jalannya juga jangan diseret-seret!"

Aries menggaruk leher belakangnya. Sudahlah, lebih baik ia mengalah saja. Bagaimana pun, kan memang ia tak pernah bisa lepas dari amukan Katya, kekasihnya. Dimana-mana yang namanya cowok mah pasti selalu salah.

"Iya-iya maap deh..."

"Lo mau ngomong apa?" Suara Anggara menginstrupsi kegiatan Katya dan Aries. Gadis itu menoleh lalu mengangguk kecil mengingat tujuannnya datang kemari.

Katya memutar bangku yang ia duduki tadi menghadap ke arah ketiga cowok itu, kemudian mendudukinya. Setelah merasa nyaman, ia pun mendongak menatap lesu ke arah ketiga cowok yang masih setia berdiri dihadapannya.

"Gue nggak nyangka sama apa yang terjadi antara gue dan Kara hari ini. Jujur, gue kecewa sama dia." Katya mengehela napasnya panjang.

Tatapannya berubah menjadi serius ketika melihat ke arah Anggara. "Gue minta tolong sama lo, jangan ninggalin Kara ya, Kak."

Anggara memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya sambil menatap Katya dengan alis yang menyatu seakan bertanya 'Maksud lo apa?'

Katya tau Anggara tak mengerti ucapannya. Maka dari itu sekarang juga ia akan menjelaskan nya.

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang