BAGIAN DUA PULUH DUA
Kali ini biarkan aku saja yang mengalah, dan maaf karena aku hanya bisa membuat mu kembali menangis.
***
"Halo, Pak Kasap bisa jemput Kara? Kara udah pulang sekolah soalnya."
"Oke Non. Bapak otw ya Non."
"Siap Pak."
Tut...tut...tut...
"Gue pulang dijemput sama sopir," ucap Kara yang diangguki kedua sahabatnya.
Ketiganya kini sedang berdiri area diparkiran sekolah, menunggu jemputan masing-masing. Shela menunggu Mamanya yang berjanji akan menjemputnya, Katya menunggu Aries kekasihnya, dan Kara menunggu sopir yang menjemputnya.
"Besok-besok kita jalan-jalan kuy!" ajak Katya antusias sambil menatap Kara dan Shela penuh harap.
"Nggak ah! Males!" balas Shela cuek sambil fokus memainkan ponselnya.
"Ih kok gitu sih Shel! Kita udah lama nggak jalan-jalan nih!"
"Ya bodo amat!"
Katya mengerucutkan bibirnya sebal, kemudian beralih menatap Kara. Tapi yang ia lihat Kara juga tengah asik memainkan ponselnya, itu membuat kekesalannya semakin bertambah.
Kampret! Gue dikacangin! Batin Katya.
"Sumpah lah ya, kenapa gue bisa temenan sama dua orang yang hobinya cuekin gue mulu!" sindir Katya.
Dan sayangnya kata-kata itu sama sekali tidak berpengaruh pada Shela dan Katya yang asyik sendiri dengan benda pipih itu.
Katya lalu berdecak. Ia lebih memilih diam saja sambil menunggu Aries, dari pada ambil pusing dengan tingkah kedua sahabatnya itu.
"Kalian disini ternyata! Dicariin dari tadi juga!" Aries tiba-tiba datang dengan nafas terengah-engah.
Ketiga cewek itu langsung menoleh. Shela dan Kara mengernyit bingung, sedangkan Katya tetap memasang wajah kesalnya.
"Dari mana aja huh?! Aku nungguin kamu lama banget tau nggak?!" Katya menatap Aries tajam. Akibat kekesalannya pada Shela dan Kara, ia juga ikutan kesal pada Aries.
"Maaf Yang. Aku juga nyariin kamu dari tadi," balas Aries dengan wajah memelas.
"Lo kenapa, Kak? Kok kayak habis dikejar setan gitu?" tanya Shela.
"I-itu, Anggara. Dia berantem sama Fano! Saling gebuk-gebukin satu sama lain." jawab Aries panik.
Shela, Katya terkejut. Bahkan Kara juga ikut terkejut mendengarnya.
"Kok bisa?" tanya Kara.
"Nggak tau gue. Tadi pas gue lewat udah nemu aja tuh dua curut lagi dorong-dorongan."
"Yaudah Kar, buruan kita kesana. Takutnya nanti mereka makin parah," ajak Shela dan langsung diangguki semuanya.
Mereka pun langsung pergi ke tempat Anggara dan Fano yang tengah berkelahi.
***
"Bangsat! Maksud lo apa huh?!"
Anggara mencengkram kuat kerah baju cowok dihadapannya, wajahnya memerah karena amarahnya yang sudah memuncak.
"Apa-apaan sih lo?!" Fano melepaskan cengkraman Anggara dengan kasar, menatap tak suka ke arah cowok yang sudah lama menjadi musuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen FictionIni kisahnya Anggara Bracevalino yang tengah berjuang mendapatkan balasan cintanya dari seorang gadis yang bernama Karamelia Kiranti. Ini untuk pertama kalinya, ia merasakan yang namanya jatuh cinta dan juga yang namanya sebuah perjuangan cinta. Di...