Note : Part ini bakalan bikin kalian kebawa emosi... Jadi plis hati-hati ya bacanya, wkwk😂
Selamat membaca ❤️
______________________________
BAGIAN TIGA PULUH SATUKamu membuat kami percaya dengan janji itu, lalu tiba-tiba kamu mengubah janji itu menjadi sebuah kebohongan yang sangat menyakitkan...
•••
Hari ini adalah hari senin. Seperti biasanya, SMA GARUDA akan melaksanakan upacara bendera.
Tapi kali ini, upacara yang dilaksanakan akan sedikit berbeda. Karena dihari ini juga akan dilaksanakannya upacara serah terima jabatan OSIS SMA GARUDA yang baru.Cukup lama semua murid menyaksikan nya. Bahkan matahari kini mulai tampak terik diatas sana.
Sudah banyak celotehan yang terdengar, terutama dari murid perempuan yang memang sangat anti dengan yang namanya panas matahari.Butiran-butiran keringat terletak jelas pada dahi mereka yang tertutupi topi. Hingga pada akhirnya, setelah para anggota OSIS baru selesai mengucapkan janji dan sebagainya, upacara pun selesai. Dan kini semua murid sudah dibolehkan untuk bubar. Kecuali Anggota OSIS yang akan melaksanakan sesi selanjutnya, yaitu foto bersama.
"Gila nggak sih?! Panas banget!" Shela melepas topinya seraya menyeka keringat dikeningnya. Ia dan kedua sahabatnya berjalan beriringan menuju kelas mereka.
"Nggak nyangka ya, mereka yang kelas 12 bentar lagi mau tamat. Bakalan sepi pasti nih sekolah," ucap Shela dengan nada sedikit sedih.
Lalu ia menoleh ke arah kanan- kirinya, dimana Katya dan Kara berjalan bersamanya. Tapi Shela merasa ada yang berbeda, seperti ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya tanpa Shela ketahui.
"Kalian kenapa?"
Mendengar pertanyaan Shela keduanya menoleh bersamaan. Katya lalu menggeleng kecil. "Nggak papa. Oh iya Shel, gue haus nih."
"Trus?"
"Lo beli minum, gih?" suruh Katya dengan entengnya.
"Enak aja main suruh-suruh! Lo kira gue pembantu lo? Gak mau ah! Kalau lo haus, ayok kita ke kantin dulu bareng-bareng."
"Gue nggak mau ke kantin. Gue langsung ke kelas aja," balas Kara tanpa ekspresi lalu berjalan mendahului mereka.
"Gue juga." Katya mengambil uang dua puluh ribu didalam sakunya lalu meletakkannya di telapak tangan Shela. "Nih gue titip beli air. Makasih Shelayang." Dan setelah itu ia pun pergi.
Shela yang kebingungan, hanya menatap heran kepergian Katya dan uang ditangannya secara bergantian.
"Ini mereka kenapa sih? Kok gue ngerasa ada yang aneh ya?"
Memang tadi Shela merasa ada yang aneh dengan Katya. Biasanya cewek itu akan lebih banyak omong, tapi entah kenapa sekarang Katya lebih banyak diam, seperti menyimpan sebuah beban. Apalagi sejak tadi pagi Shela perhatikan, antara Katya dan Kara sama sekali tak saling bicara.
Ada apa ini?
Masih dengan pikirannya, Shela pun beranjak menuju kantin. Mungkin nanti ia bisa bertanya lebih jelas pada Katya. Ya, Shela harus segera mendapatkan jawabannya.
Setelah dari kantin, membeli minuman untuk dirinya dan kedua sahabatnya, Shela pun segera melangkah menuju kelasnya yang sudah heboh sejak selesai upacara tadi. Mungkin karena sesi foto OSIS dengan para guru-guru yang masih berlangsung, makanya bel memulai pelajaran pertama masih belum dibunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen FictionIni kisahnya Anggara Bracevalino yang tengah berjuang mendapatkan balasan cintanya dari seorang gadis yang bernama Karamelia Kiranti. Ini untuk pertama kalinya, ia merasakan yang namanya jatuh cinta dan juga yang namanya sebuah perjuangan cinta. Di...