Dua Puluh Satu

259 87 32
                                    

BAGIAN DUA PULUH SATU

Cinta babang Fajri hanya untuk neng Kara seorang, eaak...

Fajri pantang dimundurin•

•••

Bel istirahat telah dibunyikan, dan saat itulah murid-murid segera berhamburan keluar kelas.

Begitupun dengan Katya dan Shela, yang sudah siap menuju kantin. Tapi saat melihat tidak ada pergerakan dari Kara, keduanya langsung menghampirinya.

"Kar, ayo kantin," ajak Shela sambil menepuk bahu Kara.

Kara mengangkat kepalanya lalu menggeleng lesu.

"Kenapa?" tanya Katya.

Kara menggeleng lagi.

"Ck, come on Kar. Bel udah bunyi, lo nggak laper apa?"

"Gue nggak laper. Kalian ke kantin aja. Gue mau tidur, ngantuk!" balas Kara lalu menidurkan kepalanya diatas meja.

Shela dan Katya menoleh bersamaan. Mereka tau kalau Kara berbohong. Mereka tau kalau saat ini Kara tidak ingin ke kantin karena takut mendapatkan tatapan sinis dan cemoohan karena penampilannya.

"Kar, nggak usah takut. Ada kami." Kara tak bergeming membuat Shela dan Katya menghela napas.

"Yaudah kami duluan ya. Ntar kita beliin makanan. Lo mau apa?"

"Nggak ada."

Shela dan Katya kembali menghela napas pasrah. Akhirnya keduanya pun memutuskan untuk pergi ke kantin tanpa Kara.

Saat dikantin, keramaianlah yang menyambut keduanya. Shela dan Katya hanya celingak-celinguk mencari meja kosong yang nantinya akan mereka tempati.

"Katya!"

Katya menoleh dan melihat Aries kekasihnya itu melambaikan tangan ke arahnya. Seperti mengerti arti lambaian itu, Katya pun mengajak Shela menuju meja kekasihnya itu. Tapi sebelum itu mereka pergi untuk memesan makanan terlebih dahulu.

"Duduk disini aja," ujar Aries lalu menepuk bangku kosong di sebelahnya. Katya pun mengangguk dan diikuti Shela yang duduk disebelahnya.

"Kalian berdua aja?" tanya seseorang yang baru saja datang dan duduk dihadapan mereka.

"Eh iya Kak," jawab Shela.

Anggara mengernyit sambil meletakkan semangkuk batagor ke hadapan Aries. "Kara mana?"

Shela menghentikan suapannya lalu melihat Katya yang juga melihatnya. "Eum... Dia dikelas. Katanya dia nggak mau ke sini."

"Kenapa?"

"Belum laper katanya Kak." Anggara kembali mengernyit bingung.

"Shel, Kara nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Anggara sedikit khawatir.

Shela dan Katya saling menoleh lagi. Anggara yang sudah bingung semakin dibuat bingung dengan tingkah keduanya.

"Sayang kenapa? Ada sesuatu kah?" Aries menatap Katya antusias.

"Sebenarnya Kak, hari ini Kara tuh berubah," ucap Katya sedikit pelan.

"Maksudnya?" tanya Anggara.

"Emang kalian nggak tau?" Shela menatap kedua cowok itu bergantian. Anggara dan Aries pun sontak menggeleng serentak.

Shela menghela nafasnya dalam. "Kara hari ini tuh berubah dan karena perubahannya itu semua orang pada ngomongin dia. Banyak yang natap dia sinis gitu, Kak."

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang