Tujuh

542 217 118
                                    

Vote dan commentnya jangan lupa ya teman-teman ❤️
Cerita ini masih membutuhkan dukungan dari kalian semua😊
Luv you😍

BAGIAN TUJUH

Meskipun aku sudah mencoba untuk menjauh, tapi mengapa takdir malah memaksaku untuk bertahan?

•••••

Pukul 17.30, Anggara baru memasuki rumah mewah nan elegan milik keluarganya. Ruangan putih gading dan abu-abu dengan beberapa bingkai foto yang disusun rapi adalah tempat pertama ia masuki. Ruang keluarga.

"Baru pulang Gar?"

Anggara menoleh, menatap wanita paru baya yang memiliki umur sekitar 40 tahun. Walaupun begitu, aura kecantikannya masih begitu tampak.

"Mama? Ngapain sendirian disitu?" Anggara berjalan ke arah sofa ruang tamu, dimana Tasya-Mamanya duduk sambil memegang sebuah majalah mingguan kesukaannya.

"Lagi pengen aja. Kamu, kenapa baru pulang?" tanya Tasya. Majalah yang ada ditangannya ia letakkan diatas meja kaca didekatnya.

"Biasa Ma, tadi Gara latihan basket buat persiapan lomba bulan depan," balas Anggara.

Tasya bisa melihat betapa lelahnya putra tunggalnya. Tampak dari wajahnya yang kelihatan letih dan butuh istirahat serta keringat yang membasahi baju basket yang dikenakan Anggara.

"Itu latihannya emang selama itu ya, keseringan malahan? Mama takut nanti kamu malah sering sakit-sakitan."

"Nggak bakalan kok Ma. Gara bakal jaga diri dan lagian kan sekalian olah raga." Anggara meyakinkan Tasya bahwa dirinya akan baik-baik saja.

"Yaudah terserah kamu deh! Tapi kamu harus bisa bagi waktu untuk belajar. Ingat, kamu kan sekarang udah kelas 3 SMA, ntar lagi mau tamat lho." Tasya mengelus rambut Anggara dengan lembut menunjukkan kasih sayang seorang ibu.

"Oh, iya! Ntar malam kita jalan-jalan sambil makan malam diluar yuk Gar!"

"Ngapain diluar Ma? Tumben banget? Lagian makanan rumah kan lebih enak apalagi masakannya Mama." Anggara tersenyum dengan alis yang dinaik-naikan.

Tasya terkekeh. "Gak papa sih, sekalian kita ngumpul bareng aja sama Papa kamu yang seharian kerja mulu. Mau ya Gar?"

"Tapi Gara capek Ma. Lain kali aja gimana?" tanya Anggara dengan raut wajah yang benar-benar letih.

"Yaudah deh, gak papa. Lagian kamu juga kelihatan capek banget. Biar Mama sama Papa aja yang pergi berdua. Sekaligus kencan gitu lho."

Tasya terkekeh diikuti Anggara yang juga ikut tertawa mendengar lelucon dari Mama nya. "Sorry ya Mah..."

"Santai aja sayang. Yaudah deh, istirahat gih. Tapi mandi dulu habis itu makan baru istirahat."

Anggara mengangguk sebagai jawabannya. "Hmm, Ma!"

"Kenapa lagi?"

"Ntar kalau bisa, Gara sempetin deh ikut makan malamnya. Tapi Gara nggak janji ya."

***

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang