Tiga Belas

386 139 110
                                    

Selamat membaca 🎈

BAGIAN TIGA BELAS

Hari Minggu, adalah hari yang selalu ditunggu-tunggu diantara hari lainnya. Dimana di hari itulah kita bisa memanfaatkan kebebasan yang ada untuk beristirahat dari rutinitas berat yang selalu dilakukan di hari-hari sebelumnya.

Seperti Kara yang memanfaatkan hari Minggunya dengan bermimpi indah di ranjang tidur kesayangannya. Ditemani dengan selimut hangat dan boneka beruang besar pemberian Kakaknya, sudah cukup untuk membuatnya sedikit nyaman berada di alam mimpi.

"Kara bangun sayang! Udah pagi!"

Teriakan dan ketukan pada pintu kamarnya membuat alam mimpi yang gadis itu masuki buyar seketika. Dengan mata yang masih terpejam, ia merubah posisi tidurnya membelakangi pintu dan mencoba kembali ke alam mimpi.

Tok...tok...tok...

"Sayang bangun dong! Ada yang nungguin dibawah tuh," teriak Devi dari luar kamar putrinya.

"Ini hari Minggu Bunda, Kara masih ngantuk! Suruh aja tuh orang pulang. Ganggu banget deh!" rengek Kara lalu menarik selimutnya hingga menutupi sebagian wajahnya.

Senyum terbit dibibir mungilnya, ketika mendengar langkah kaki yang mulai menjauh dari pintu kamarnya. Akhirnya, sekarang ia bisa melanjutkan tidurnya.

Lagian ia juga bingung pada orang yang bertamu ke rumahnya dihari libur seperti ini. Apakah tak ada hal lain lagi yang bisa dilakukan selain bertamu ke rumah orang yang jelas-jelas ingin menikmati hari kebebasan ini.

Ah, sudahlah lupakan saja. Sekarang saatnya kembali ke alam mimpi. Bermanja-manja di atas kasur lembutnya dengan selimut hangat yang semakin menambah kesan nyaman.

Ceklek...

"Astaga! Bangun woii! Kebo banget dah. Asli gue baru tau gue punya teman kebo kek lo!"

Suara seseorang terdengar begitu lantang dari arah pintu hingga membuat gendang telinga Kara mendengung. Gadis itu pun dengan kesal menutup seluruh wajahnya dengan bantal.

"Yaelah nih bocah! Karamelo bangun dong! Kita berdua dateng nih!"

Kara mengenal suara cempreng itu. Suara yang selalu ia dengar dari pemilik suaranya yang tak lain adalah Katya.

Sahabatnya itu sangat memiliki suara tinggi yang tak beraturan sekali. sampai-sampai mengalahkan penyanyi Celine Dion yang dikenal sebagai DIVA DUNIA.

"Kara bangun dong! Kita mati-matian datang ke sini juga!" Itu suara Shela. Ternyata gadis itu juga ikut bersama Katya.

Kara berdecak kesal ketika tubuhnya diguncang-guncang oleh kedua cewek yang kini tengah mencoba membangunkan nya. Tak hanya itu, kedua cewek itu bahkan menarik bantal dan selimut yang menutupi semua tubuhnya.

Mau tak mau, Kara pun membuka matanya dan mencoba bangkit dari tidurnya dengan muka bantal.

"Ngapain sih? Ganggu tidur gue aja!" ujar Kara kesal.

Shela dan Katya tergelak melihat pemandangan wajah Kara. Rambut yang acak-acakan, muka bantal dan apalagi wajah yang tertekuk masam. Apakah ini lah asli dari seorang Karamelia Kiranti?

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang