Empat Belas

375 137 151
                                    

Selamat membaca 🎈


BAGIAN EMPAT BELAS

Kemarin aku gagal,
Hari ini aku gagal lagi,
Apakah besok akan seperti itu juga?

•••

"Gue kangen sama nih bakso, huaa!"

Kara menatap Katya malas. Selalu seperti itu, lebay bin alaynya tak pernah kenal tempat. Padahal setaunya, baru kemarin gadis itu makan bakso dikantin ini.

Sama dengan Shela yang ingin sekali menyahut tapi hari ini rasanya ia malas berdebat. Ia lebih memilih diam sambil menikmati batagor miliknya.

"Aduh jus mangganya seger bingits deh! Ahhh, mengalir ke tenggorokan."

Lagi dan lagi Kara dan Shela menghela napas panjang. Kemudian meringis bersamaan kala melihat beberapa murid yang menatap heran ke arah meja mereka.

"Tuh anak kenapa sih?!" tanya Kara pada Shela sedikit berbisik. Shela pun hanya mengedikkan bahunya.

"Yaampun, padahal gue baru kemarin makan nih bakso yang bulat. Uhh, pedesnya nagih bikin mau nambah lagi!" terus saja ocehan aneh itu keluar dari mulutnya Katya. Ia tak peduli apa kata para manusia yang ada di kantin ini, intinya sekarang ia sangat bahagia.

"Kat, diam bisa gak sih! Malu tau. Ngoceh mulu dari tadi, kasihan baksonya yang di anggurin mulu!" celetuk Kara jengah.

"Biarin aja! Gue gak peduli tuh sama mulut para manusia yang belum tentu suci itu. Mereka aja tuh yang sirik liat gue bahagia."

Beneran udah gila nih si Katya. Batin Kara.

Ia terus memperhatikan Katya yang sedari tadi hanya menampilkan senyum lebar. Ada apa dengannya?

"Eh, gimana kalau gue ngubah profesi sebagai vloger? Kalau di lihat-lihat gue cocok juga ya ngomong ke kamera," ucap Katya santai sambil menopang dagunya dan jangan lupakan senyum manisnya.

Uhuk...uhuk...

Kara dan Shela terbatuk bersamaan dan langsung meneguk minuman masing-masing. Setelah itu mereka berdua saling menoleh lalu bersamaan pula menghela napas pasrah.

"Beneran udah sawan lo Kat!"

"Lama-lama kami berdua jadi ikutan kek lo Kat!"

"Pake acara ngubah-ngubah profesi segala!"

"Cocok, numpang ngomong ke kamera haluan doang."

Sedangkan Katya? Hanya mengedikkan bahunya acuh dengan ucapan kedua sahabatnya. Toh, yang penting hatinya berbunga-bunga.

Ada yang tau mengapa Katya bisa sesenang itu? Tak ada yang tau jika Katya tak mengatakannya. Tapi sebenarnya karena seseorang, seseorang yang tadi pagi telah menjadi moodbosternya.

"Btw, lo senyam-senyum mulu dari tadi. Kenapa?" tanya Kara dengan serak akibat terbatuk tadi.

"Iyalah, namanya juga orang lagi bahagia." Karena seseorang yang gue sayang. Tambah Katya yang pastinya mampu ia ucapkan dalam hati.

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang