19. Official

71.4K 6.1K 282
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote dan comment nya jangan lupa yaaa?

jangan lupa follow instagram pribadi mereka (resmi ya)🏴‍☠️✨

@arsenioaderald_
@riojohan_m
@samalfrad_
@mipanalfian_
@panjuloyee
@geraldioaresta
@geriochrist

@alannazkadina
@alissyarahmania
@jihanzoee

•••

Jam pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Alanna masih betah berlama-lama di dalam UKS, setelah istirahat ke dua, ia memberitahukan alasan berpura-pura sakitnya itu pada Rahma dan menyuruh gadis itu untuk tutup mulut, padahal kebenarannya adalah ia mengantuk karena kurang tidur.

Tok Tok

Ketukan pintu itu terdengar jelas, Arsen masuk dilihatnya sangat sepi, hanya ada Alanna seorang yang terbaring lepas di ranjang UKS. Dengan ide jail, Arsen menghampirinya, melangkah dengan langkahan kecil menahan telapak kakinya agar tidak menimbulkan suara.

"Na," panggil Arsen berbisik seraya membelai pipi Alanna lembut.

Alanna menggeliat merubah posisinya menghadap ke kanan, menghadap Arsen. Arsen sempat terdiam mematung, ia memandang wajah tenang Alanna yang masih tertidur.

Cantik? Iya.

Manis? Iya.

Kalem? Juga iya.

"Alanna," panggil Arsen lagi yang masih setia membelai pipi gadis itu.

Alanna mengubah posisinya kembali memeluk lengan Arsen sebagai bantalan wajahnya. "Hnghh iya semenit lagi," jawab Alanna dengan suara serak khasnya.

Arsen semakin di buat terkejut, posisinya kali ini menahan tubuhnya sendiri karena lengannya itu di tarik oleh Alanna. Dan untungnya ia tidak ikut terbaring. Bisa-bisa bahaya. Arsen juga lelaki yang normal.

"Sayang, bangun yuk!" panggil Arsen dengan suaranya yang semakin lembut. Entah dapat keberanian dari mana, Arsen memanggilnya seperti itu.

Alanna masih memejamkan matanya tenang. Memang benar Alanna ini susah sekali di bangunkannya. Untung saja Arsen orangnya sabar, jika ia tega, mungkin wajah Alanna sudah ia siram menggunakan air minum. Tapi Arsen tidak seperti itu orangnya.

"Sayang," Arsen terus memanggil Alanna dengan kata itu berkali-kali, tapi tetap saja Alanna masih belum terbangun.

Kebo banget sih nih cewek, batin Arsen kesal.

Arsen masih terus berusaha membangunkan gadis satu ini. "Na, nggak bangun, gue buang lo ke rawa-rawa."

Alanna menguletkan tangannya dan mengucek matanya itu kesal karena tidurnya terganggu. "Ck! Iya iya ganggu aja sih, orang lagi tidur enak juga!"

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang