30. Curiga

57.7K 4.7K 85
                                    

yuk ramein biar aku makin semangat lagi nulisnya
komen dan votenya yuk

•••

WE ARE ASCENCIO GANG🏴‍☠️

•LEADER•
Arsenio Aderald Bhalendra

•SECOND LEAD•
Rio Johan M. Bhalendra

Samudra Alfrad Wardhana
Pangeran Regan Alfiano
Panji Adji Nugroho
Geraldio Aresta
Gerio Christian Putrananda

ASCENCIO!
Keep going until it disbands!

jangan lupa follow instagram pribadi mereka (resmi ya)🏴‍☠️✨

•••

Yang semua orang tahu, Arsen di kenal sebagai orang yang dingin, jenius, galak dan seram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang semua orang tahu, Arsen di kenal sebagai orang yang dingin, jenius, galak dan seram. Tapi, di mata Alanna, Arsen itu manis, lucu, manja jika ada maunya.

Kehidupan Arsen setelah bertemu dengan Alanna berubah begitu pesat, yang dulunya dingin dan galak, sekarang sedikit lebih mencair dan lebih hangat.

Sepanjang pelajaran Bahasa Indonesia Arsen membuang nafasnya itu berkali-kali sambil menopang dagu. Sampai-sampai Alanna yang ada di sampingnya itu gemas sendiri.

Bu Nia—selaku guru Bahasa Indonesia kelas XII itu sedari tadi tidak ada hentinya bercerita. Sudah dua jam lamanya ia mengajar. Sedikit menjelaskan materi, sedikit lagi bercerita perihal kehidupannya. Berputar seperti itu terus menerus tidak ada ujungnya.

"Bosen." keluh Alanna.

Arsen mengusap sekali kepala Alanna. "Sabar, ya?"

Melihat Arsen mengusap kepala Alanna membuat Pangeran memutar bola matanya jengah.

"Sialan! Uwu-uwu lagi," celetuk Pangeran. "Tonjok-tonjokan aja kalian biar seru," sindir Pangeran yang duduknya tepat di belakang Arsen.

Pangeran mendengus kesal. "Beri saya kesabaran Ya Allah! Saya nggak tahan sama peruwuan di dunia ini. Sudahilah Ya Allah!" ucap Pangeran mendramatiskan diri.

Mendengar Pangeran berdoa dengan penuh dramatis seperti itu membuat Rahma menahan tawa.

"Sshhuuttt. Diem, Pan. Berisik!" ujar Rahma dengan berbisik.

Pangeran menoleh. "Iya, Rahma yang cantik."

Rahma menyenggol lengan Pangeran. "Diem, Pan! Ntar di hukum,"

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang